Kuliner Tradisional Minang di Bukittinggi, Enaknya Menggigit

Advertisement

Bukittinggi merupakan kota di Sumatera Barat dengan budaya Minang yang kental. Banyak budaya yang dipengaruhi oleh keragaman adat Minang, seperti kebiasaan, makanannya dan banyak lainnya. Berikut merupakan kuliner tradisional Minang yang bisa Teman Traveler temukan di Bukittinggi. Catat ya.

Bika Talago

Bika Talago via Shutterstock

Bika merupakan panganan ringan terbuat dari bahan sederhananya seperti tepung beras, kelapa parut, dan gula merah atau gula putih. Dinamakan talago karena camilan ini banyak ditemukan di Koto Baru yang terletak di kaki Gunung Merapi. Selain itu, terdapat telaga alias talago di kawasan tersebut. Proses pembuatannya sungguh istimewa karena menggunakan peralatan tradisional. Adonan dituang ke dalam tembikar kecil, lalu dibakar di atas tungku berbahan bakar kayu. Teman Traveler bisa menyantap bika talago dalam keadaan masih hangat. Enak banget!

Ampiang Dadiah

Ampiang Dadiah via Instagram @helenarendavis

Kuliner tradisional Minang satu ini merupakan perpaduan dua makanan, ampiang atau emping dengan dadiah atau yogurt susu kerbau. Ampiang terbuat dari beras ketan yang telah direbus kering kemudian ditumbuk hingga pipih. Untuk menghasilkan dadiah harus menggunakan susu kerbau segar yang baru diperah dan difermentasi di dalam potongan bambu. Yogurt tradisional ini memiliki tekstur padat dan keras. Penyajian penganan ini yaitu dadiah diletakkan di dalam mangkuk lalu diberi ampiang, disiram kuah gula aren dan ditaburi kelapa parut. Perpaduan bahan-bahan tersebut menghasilkan citarasa gurih, sedikit asam, dan manis.

Bubur Kampiun

Bubur Kampiun via Instagram @thegourmetboy

Bubur kampiun merupakan perpaduan dari beberapa jenis makanan tradisional. Seperti ketan putih kukus, bubur sumsum, bubur kacang hijau, ketan hitam kukus, bubur conde, dan kolak ubi atau pisang.

Campuran penganan tersebut menimbulkan citarasa manis yang pas di lidah. Teman Traveler bisa menjajal bubur kampiun di kawasan Jam Gadang Bukittinggi.

Lamang Tapai

Lamang Tapai via Shutterstock

Lamang tapai merupakan kuliner tradisional Minang yang tak lekang oleh waktu, sampai kini pun masih banyak peminatnya. Lamang berbahan dasar beras ketan putih yang dimasukkan ke dalam bilah bambu lalu dibakar sampai matang. Tapai terbuat dari ketan hitam yang telah difermentasi. Di kawasan Jawa, makanan ini biasa disebut tape ketan hitam. Lamang dipotong-potong lalu disiram dengan tapai dan gula merah cair. Teman Traveler dapat menemukan lamang tapai di pasar tradisional di Bukittinggi.

Martabak Kubang

Martabak Kubang via Instagram @seto_beri

Kudapan mengenyangkan satu ini tentu sudah tidak asing lagi namun ada yang berbeda dengan martabak kubang khas Minang. Martabak ini memiliki ukuran lebih besar dan tebal serta menggunakan telur bebek sebagai bahan dasarnya. Namun Teman Traveler juga bisa memesan yang memakai telur ayam biasa. Setelah dipotong kotak, martabak kubang disajikan dengan kuah cuka bercitarasa sedikit pedas.

Memang tidak ada habisnya ya kalau berwisata kuliner di kawasan Bukittinggi. Selain nasi kapau, masih ada jajanan tradisional seperti yang sudah diulas di atas. Teman Traveler sudah pernah mencoba yang mana nih?

Advertisement
Tags
Bukittinggi Indonesia jajanan tradisional kuliner Sumatera Barat
Share