Kuliner Ekstrem di Gunungkidul, Ada yang Sedang Banyak-banyaknya di Musim Hujan

Advertisement

Gunungkidul adalah salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan ini tersohor dengan beragam pantai indah dan wisata alam lain, seperti kebun bunga dan geopark. Di samping itu, area ini cukup dikenal juga akan kuliner ekstremnya. Berikut beberapa kuliner ekstrem di Gunungkidul, beberapa diantaranya sedang banyak-banyaknya di musim hujan. Apa saja, ya?

Laron Goreng

Laron goreng
Laron goreng via Instagram/@via_phio

Saat musim hujan datang, binatang laron akan bermunculan. Begitu malam hari, hewan bersayap ini sering mengerumuni cahaya lampu. Bukannya dianggap mengganggu, laron bisa disulap menjadi camilan bahkan teman makan dengan cara digoreng. Kuliner ekstrem di Gunungkidul satu ini memiliki cita rasa gurih, cukup digoreng dengan tambahan garam saja. Konon larong goreng memiliki kandungan protein tinggi.

Puthul

Puthul Goreng via Instagram @wuridcahya
Puthul Goreng via Instagram @wuridcahya

Puthul adalah sejenis serangga sejenis kumbang yang sedang banyak-banyaknya ketika musim hujan tiba. Kumbang ini bisa ditemukan di batang pohon atau dalam gundukan tanah, biasanya muncul saat malam hari. Tergolong sebagai hama, namun penduduk Gunungkidul mengubahnya menjadi camilan dengan cara digoreng. Puthul goreng ini merupakan kuliner ekstrem di Gunungkidul yang memiliki rasa gurih.

Belalang Goreng

Belalang Goreng
Belalang Goreng via Instagram/@jogjascrummy

Kalau belalang ini banyak ditemukan di rerumputan atau pohon-pohon, terkadang kita merasa terganggu dengan kehadiran hewan ini karena suara mengeriknya. Namun di Gunungkidul, belalang malah digoreng dan dijadikan camilan. Kuliner ekstrem di Gunungkidul ini sudah populer sejak lama, bahkan menjadi penganan umum. Tekstur belalang goreng ini renyah dengan rasa gurih.

Codot Bacem

Codot Bacem via Instagram @kabar_handayani
Codot Bacem via Instagram @kabar_handayani

Codot adalah kelelawar yang biasanya mengkonsumsi buah-buahan. Jika menemukan buah mangga ranum namun sudah berlubang padahal masih di atas pohon, nah itu karena dimakan codot, sehingga hewan ini termasuk hama. Penduduk Gunungkidul menjadikan codot sebagai lauk dengan dibacem. Kuliner ekstrem di Gunungkidul ini memang sudah jarang ditemui. Namun masih ada segelintir warung yang menjualnya.

Entung Goreng

Entung atau Ulat Jati Goreng via Instagram @silvia_widarto
Entung atau Ulat Jati Goreng via Instagram @silvia_widarto

Tidak hanya ulat sagu seperti di Papua, Gunungkidul pun mempunyai olahan makanan terbuat dari ulat. Bedanya kuliner ekstrem di Gunungkidul ini berasal dari ulat pohon jati yang disebut dengan enthung atau ungkrung. Sebenarnya ini adalah semacam kepompong. Kalau digoreng, rasanya gurih dan empuk.

Itulah kuliner ekstrem di Gunungkidul yang sampai sekarang masih eksis. Kalau ingin mencoba langsung saja menuju kabupaten di Jogja ini. Teman Traveler berani coba?

Advertisement
Tags
Gunungkidul Indonesia Jogja kuliner kuliner ekstrem
Share