Kopai Osing, Kopi Khas Banyuwangi dengan Durian di Dalamnya

Advertisement

Berkunjung ke kabupaten di Jawa Timur yang menjadi percontohan pariwisata untuk Indonesia Timur dalam Rapat Koordinasi Teknis Pengembangan Destinasi Pariwisata Regional III tanggal 3 – 5 Oktober 2018 lalu ini memang tidak ada habisnya. Bukan hanya wisata alam, kulinernya pun istimewa. Salah satu yang dapat memuaskan Teman Traveler, khususnya pecinta kopi adalah Kopai Osing, kopi khas Banyuwangi. Penasaran dengan aroma dan rasanya yang lahir dari resep rahasia? Simak penguraian berikut ini ya!

1. Dipanggang di Atas Wajan Tanah dan Kayu Bakar

Disangrai di Atas Wajan Tanah dan Kayu Bakar via Instagram
Disangrai di Atas Wajan Tanah dan Kayu Bakar via Instagram/ oscar.aw

Kopai Osing ini merupakan kopi khas dari penduduk di Desa Kemiren. Selain optimal sebagai destinasi wisata adat dan budaya, Desa Kemiren di Banyuwangi juga menghasilkan kopi yang khas. Kekhasannya berada pada proses pengolahan; Kopai Osing, diolah menggunakan wajah dari tanah liat, pemanasannya pun menggunakan kayu bakar. Tidak heran jika rasanya berbeda dibanding dengan kopi lain.

2. Punya Tiga Resep Rahasia

Dibuat dengan Tiga Resep Rahasia via Instagram
Dibuat dengan Tiga Resep Rahasia via Instagram/ budiharjo66

Kopi khas Banyuwangi dari desa Suku Osing ini punya tiga resep rahasia yang membuatnya berbeda. Selain diolah di atas wajan yang terbuat dari tanah liat dan proses pemanasannya menggunakan tungku kayu bakar, Kopai Osing ini juga disangrai hanya dalam waktu 15 menit. Rahasia lain yang dimilikinya adalah biji kopi tidak boleh dicuci lebih dulu dan ukuran biji kopi yang disangrai harus sama; menjaga agar kematangan dapat merata. Meski terasa ‘ribet’, citarasa dan aromanya nggak akan bikin Teman Traveler kecewa.

3. Diaduk Menggunakan Sendok Kayu

Harus Diaduk Menggunakan Sendok Kayu via Instagram
Harus Diaduk Menggunakan Sendok Kayu via Instagram/ id.seduh

‘Ritual’ lain yang harus dilakukan untuk menjaga keunikan citarasa dan aroma kopi khas Banyuwangi satu ini adalah penggunaan sendok kayu untuk mengaduknya.

Bukan menggunakan sendok dari tembaga atau plastik, seperti kebanyakan. Sehingga, rasa pahit dan asam khas Kopai Osing dapat lebih terasa di lidah.

4. Rasa Kopi Dipengaruhi Alam Banyuwangi

Nikmatnya Kopai Osing Karena Unsur Alam via Instagram
Nikmatnya Kopai Osing Karena Unsur Alam via Instagram/ kopai_osing

Keunikan rasa kopi khas Banyuwangi dari Desa Kemiren ini dipengaruhi oleh unsur alam Banyuwangi yang terletak paling timur; tempat matahari terbit pertama kali di Pulau Jawa. Lokasi Banyuwangi yang berada di pinggir pantai membawa uap laut yang mengandung garam, hingga membuat rasa biji kopi yang ditanam di daerah ini juga berbeda. Belum lagi daerah tanam yang berada di atas 1000 mdpl. Unsur-unsur tersebut, menjadi komposisi sempurna untuk menghasilkan Kopai Osing yang unik dan beda.

5. Kopai Osing Campur Durian Lokal Banyuwangi? Berani Coba?

Kopai Osing Dicampur Durian via Instagram
Kopai Osing Dicampur Durian via Instagram/ kopai_osing

Di Sanggar Genjah Arum Kemiren, Teman Traveler juga bisa coba varian lain dari Kopai Osing yang dicampur dengan buah durian. Segelas Kopai Osing ‘dicemplungi’ durian lokal Banyuwangi yang memang merupakan salah satu buah unggulan di kawasan ini. Rasa lokal akan semakin kuat karena perpaduan keduanya. Berani coba?

Segelas kopi khas Banyuwangi bisa Teman Traveler nikmati saat berkunjung ke desa wisata Osing Kemiren, khususnya di Sanggar Genjah Arum. Sambil menyaksikan Tari Gandrung dimainkan dan mendengar alunan lesung ibu-ibu sepuh khas desa setempat, liburan ke Banyuwangi akan sulit dilupa. Jadi, kapan ke Banyuwangi?

Advertisement
Tags
Banyuwangi Indonesia Jawa Timur kopai osing kopi khas banyuwangi kuliner
Share