Itinerary Lengkap London: Jelajah Landmark, Kuliner, Hingga Wisata Alam

Advertisement

Media terkemuka Inggris, Telegraph UK, pernah mengulas London sebagai salah satu kota yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Tercatat sebanyak hampir 20 juta orang melancong ke ibu kota Negeri Ratu Elizabeth selama 2017.

Tower Bridge London (c) Agista Jung/Travelingyuk

Tingginya angka kunjungan tersebut ditindaklanjuti pemerintah setempat dengan menyediakan fasilitas berupa transportasi umum mumpuni dan sederet atraksi menarik. Tak hanya landmark, London juga hadirkan sejumlah aktivitas menarik nan gratis, hingga cocok dijelajahi oleh seorang backpacker.

Sistem dan Biaya Transportasi di London

Kota seluas 1,569 km2ini dibagi ke dalam zonasi. Sistem ini menentukan berapa tarif yang harus dibayar untuk menggunakan angkutan publik seperti kereta bawah tanah (tube) atau overground train.

Ada sekitar sembilan zonasi di London Raya. Semakin jauh, tarif yang dikenakan juga kian mahal. Namun jangan khawatir, ada sistem daily capping yang cukup membantu. Terutama bagi Teman Traveler yang memiliki Oyster Card.

Secara garis besar, transportasi di London cukup membantu dan menghemat biaya perjalanan asal tahu cara menyiasatinya. Oleh sebab itu, memahami sistem zonasi cukup krusial. Patut dicatat bahwa, hampir semua landmark atau atraksi di London berada di Zona 1. Dengan kata lain biaya untuk transportasi bisa ditekan sedemikian rupa.

Namun tentunya akan sayang sekali bila berkunjung ke London namun hanya menyentuh kawasan City of London atau central London. Di bagian timur, barat, maupun utara, ada sejumlah atraksi yang jarang dieksplorasi turis. Maka dari itu, agar Teman Traveler mendapatkan pengalaman layaknya warga lokal, wajib membaca tulisan ini sampai habis.

Persiapan Sebelum Datang ke London

Sebelum memenuhi itinerary yang sudah disiapkan, ada sejumlah hal yang perlu kamu perhatikan sebelum berkunjung ke London. Apa saja? Simak detailnya berikut ini.

Paspor dan Visa

Berkunjung ke Inggris, Warga Negara Indonesia sudah pasti membutuhkan visa dan paspor. Sebelum mengajukan visa, alangkah lebih baik jika paspor sudah siap.

Langkah berikutnya adalah mempersiapkan beberap dokumen seperti bank statement 3 bulan terakhir (pastikan saldo cukup sebagai syarat deposit yang diajukan oleh kedutaan besar), paspor asli, itinerary lengkap kunjungan ke London beserta bukti pemesanan akomodasi, slip gaji atau surat keterangan status kepegawaian/status mahasiswa, serta dokumen lain yang bisa kamu cek di sini.

Teman Traveler juga harus membayar biaya pembuatan visa dan berharap pengajuanmu diterima. Biasanya masa berlaku visa turis ini adalah tiga hingga enam bulan, dengan durasi tinggal terlama sepanjang 30 hari. Begitu visa sudah di tangan, kalian bisa bernafas lega dan mempersiapkan perjalanan ke Inggris.

Akomodasi

Poin penting kedua yang harus diperhatikan adalah akomodasi. Hal ini juga berkaitan dengan syarat pengajuan visa turis. Teman Traveler bisa memanfaatkan layanan dari sejumlah laman pemesanan hotel. Jangan lupa untuk memperhatikan harga. Semakin murah tarif menginap, biasanya hunian tersebut kian jauh dari stasiun terdekat atau zona sentral.

Transportasi

Sebagai negara dengan layanan transportasi publik memadai, Inggris menyediakan banyak pilihan. Bila ingin travelling dengan budget pas-pasan, jangan lupa membeli Oyster Card (mungkin wajib, karena hampir semua transportasi di London tidak menerima pembayaran tunai.

Kartu tersebut bisa Teman Traveler gunakan untuk naik tube, overground, train, atau bis. Namun jika kalian kebetulan tengah punya rezeki lebih, bisa memilih Uber, Black Cab, atau Addison Lee.

Begitu tiga hal di atas terpenuhi, saatnya menentukan itinerary perjalanan. Tulisan ini akan menjabarkan perjalanan di London selama empat hari. Tentu saja Teman Traveler bebas melakukan modifikasi sesuai keinginan dan budget.

Namun setidaknya, Teman Traveler akan mendapat gambaran tempat mana saja yang layak dikunjungi dan cukup direkomendasikan. Yuk, cek sama-sama!

Day 1: Landmarks

Berfoto di salah satu sudut cantik London (c) Agista Jung/Travelingyuk

Hari pertama di London lebih baik diisi dengan mengunjungi landmark ternama seperti Tower Bridge di East Central. Alasannya, posisinya cukup berdekatan dan berada di sekitar Zona 1.

Kesempatan ini juga bisa Teman Traveler manfaatkan untuk memahami rute transportasi publik di London, terutama Zona 1. Kalian bisa langsung mengambil jurusan District Line atau Circle Line bila ingin ke Tower Bridge.

Landmark satu ini sangat ikonik dan khas Inggris, jadi sangat sayang untuk dilewatkan. Teman Traveler juga bisa sekalian mampir ke Town Hall di seberang Tower of London. Tak jauh dari sini, terdapat The Shard building, gedung pencakar langit tertinggi di Eropa.

Setelah puas jalan-jalan di kompleks Tower Bridge hingga London Bridge, Teman Traveler bisa mengambil rute menuju Buckingham Palace dengan naik Jubilee Line dari London Bridge Station. Setelah melewati empat pemberhentian, kalian akan sampai di Green Park Station.

Dari sini, kamu bisa menyusuri jalan di tengah taman. Saat musim panas kawasan ini biasanya dipenuhi banyak orang berjemur, jadi nikmati saja. Musim panas biasanya juga dibarengi open house dari pihak Buckingham Palace. Teman Traveler bisa ikut, dengan memesan tiket sejak stau tahun atau beberapa bulan sebelumnya.

Intinya, alangkah lebih baik jika Teman Traveler berkunjung ke London saat musim panas. Ada banyak aktivitas menarik yang bisa kamu lakukan di ibu kota Inggris ini.

Usai menikmati Buckingham Palace atau menonton parade pergantian penjaga istana, kamu bisa berjalan kaki menuju Trafalgar Square. Lebih praktis ketimbang naik bus atau tube.

Trafalgar Square adalah lokasi ikonik yang kerap muncul di sejumlah film Hollywood seperti Edge of TomorrowFantastic Beasts and Where to Find Them, dan The Da Vinci Code. Kawasan ini juga memiliki National Gallery, galeri seni yang bisa dikunjungi gratis.

Puas menikmati Trafalgar Square dan National Gallery, perjalanan bisa dilanjutkan dengan jalan kaki atau naik bus ke Big Ben atau Gedung Parlemen Inggris di Westminster.

Begitu sampai di Westminster, kamu bisa berfoto dengan Big Ben atau menikmati keindahan kawasan sekitar. Dari situ kalian bisa berkunjung ke London Sea Life atau naik London Eye, yaitu bianglala ikonik London.

Sebagai penutup hari, Teman Traveler bisa makan malam di Nando’s franchise restoran ayam berbumbu ala Portugal paling popular di London. Kalian bisa menemukan beberapa cabangnya di Westminster atau Marylebone. Tapi yang paling dekat berada di kawasan Stasiun Southwark.

Tips: 

Selagi berada di sekitaran Westminster Pier, kalian bisa coba naik feri dari Westminster hingga Greenwich. Dengan berbekal Oyster Card kamu bisa menikmati perjalanan dengan biaya £6-£7 saja.

Kalian juga bisa makan siang di sekitaran Leicester Square. Tenang saja, lokasinya sangat dekat dengan Trafalgar Square dan bisa ditempuh dengan jalan kaki. Ada banyak restoran di sana. Tapi ingat! Karena termasuk kawasan turis, harga di sini agak lebih mahal.

Kalian juga bisa membeli ‘jajan pasar’ ala Inggris di Borough Market. Kawasan ini pantang dilewatkan jika sedang berada di London. Lokasinya dengan dengan stasiun London Bridge.

Day 2: Museums

Pemandangan London di malam hari (c) Agista Jung/Travelingyuk

Puas mengunjungi sejumlah landmark di hari pertama, sebaiknya kalian menghabiskan hari kedua mengunjungi museum. Rata-rata kunjungan ke museum membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga jam. Oleh karena itu, sebaiknya kalian mendedikasikan satu hari khusus untuk ini.

London memiliki banyak museum. 23 di antaranya bebas biaya masuk alias gratis. Namun tidak semua bisa dikunjungi dalam satu hari. Natural History Museum contohnya, yang butuh waktu hampir setengah hari untuk dikunjungi.

Kabar baiknya, sederet museum populer dan terbesar di London berada di satu kawasan yakni South Kensington. Teman Traveler tak perlu susah-susah naik tube atau bus. Selain Natural History Museum, di sini kalian bisa berkunjung ke Science Museum, dan Victoria & Albert Museum.

Beralih ke kawasan Barbican, ada British Museum. Lokasinya cukup dekat dengan London Transport Museum di Covent Garden. Jika tertarik dengan sejarah peperangan, Teman Traveler juga bisa jalan-jalan ke Imperial War Museum di South East London.

Bagi para pecinta seni kontemporer, silahkan berkunjung ke TATE Modern Museum di East Central London. Kawasan ini cukup populer karena memiliki menara yang bisa diakses pengunjung. Dari bagian puncaknya, kalian bisa melihat panorama London dari ketinggian. Sebaiknya datang saat senja atau di malam hari karena panoramanya akan lebih indah.

Kawasan TATE Modern juga memiliki Millenium Bridge yang sempat muncul di salah satu adegan Harry Potter and The Deathly Hallows. Jangan lupa pula untuk mengunjungi Katedral St. Paul’s, masih termasuk salah satu landmark kota London. Asyiknya lagi, semua instalasi seni kontemporer di sini bisa dinikmati tanpa biaya sepeser pun.

Puas mengunjungi sejumlah museum menarik di London, Teman Traveler bisa menutup hari dengan berkunjung ke Shoreditch. Area ini berada di kawasan East London dan terkenal dengan kuliner khas Asia Selatan dan serta grafiti yang edgy.

Salah satu tempat terpopuler di kawasan Shoreditch ini adalah Brick Lane, lokasi syuting video clip Crooked dari G-Dragon dan Solo dari Jennie BlackPink. Teman Traveler juga bisa mencoba beragam kuliner sedap di sini. Salah satu yang tidak bisa dilewatkan adakan salt beef bagel dari Beigel Bake.

Day 3: Entertainment

Berfoto di depan tempat pertunjukan Harry Potter (c) Agista Jung/Travelingyuk

Hari ketiga, Teman Traveler bisa mulai mengeksplor London dari sisi hiburan. London menawarkan beragam pertunjukan teater. Selain itu masih ada juga tur Harry Potter bagi para Potterhead, serta pusat perbelanjaan bagi penggemar shopping atau branded goods.

Jika tertarik berkunjung ke Harry Potter Studio, sebaiknya Teman Traveler datang di pagi hari. Tur di sini akan memakan waktu antara 2-3 jam dengan perjalanan sekitar satu jam lebih.

Begitu kembali ke Central London, Teman Traveler bisa mengeksplor Oxford Circus, kawasan perbelanjaan terbesar di London. Sejumlah merk fashion high end ada di sini. Kalian juga bisa mampir ke Piccadilly Circus yang ikonik. Kawasan ini bisa dibilang sebagai Times Square-nya London, meski tidak terlalu dipenuhi billboard seperti di New York.

Bagi kamu yang menggemari seni teater, tidak perlu khawatir. Piccadilly Circus berdekatan dengan West End atau kawasan teater di London. Teman Traveler bebas memilih teater apa yang ingin ditonton. Mulai dari Harry Potter and The Cursed Child, JamieLes MiserablesLion King, hingga Aladdin. Pastikan sudah memesan tiket jauh-jauh hari ya!

Urusan perut kamu juga tidak perlu khawatir karena Oxford Circus dan Piccadilly Circus berdekatan dengan Chinatown. Ada banyak sekali pilihan kuliner Asia di kawasan ini. Mulai dari snack, main dishes, hingga dessert

Eat Tokyo merupakan salah satu restoran Jepang yang saya rekomendasikan karena harganya terjangkau, porsinya mengenyangkan, dan rasanya enak.

Kalau ingin makanan halal, kamu bisa berkunjung ke Rasa Sayang. Mereka menjual makanan khas Asia Tenggara seperti nasi goreng, kwetiauw, laksa, bihun goreng, dan semacamnya. Ada juga pilihan barbekyu khas Korea Selatan atau masakan China seperti bebek panggang. Kamu tinggal pilih saja.

Day 4: Outside London

Foto di depan Stamford Bridge (c) Agista Jung/Travelingyuk

Hari selanjutnya saya sebut sebagai ‘Outside London’ karena sebenarnya wisatawan Indonesia sangat jarang mengunjungi daerah-daerah ini. Padahal di luar centra London ada banyak kawasan yang menawarkan relaksasi, keindahan alam, dan pengalaman baru. Contohnya Richmond Park, Kew Gardens, serta Stadium Tour.

Richmond Park merupakan area taman di bagian ujung barat daya London. Jangan bayangkan taman ini berukuran mungil, karena luasnya mencapai 9.55 km2. Bisa bayangkan seberapa jauh Teman Traveler bakal melangkah saat menjelajah kawasan ini?

Selain bisa menghirup udara segar dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan, Teman Traveler bisa melihat rusa liar di Richmond Park. Berikutnya, kalian bisa berkunjung ke Kew Gardens. Kalian harus membeli tiket untuk masuk kawasan ini. Tapi jangan khawatir, mereka juga menyediakan tiket go show.

Piccadilly Circus (c) Agista Jung/Travelingyuk

Bagi yang tidak terlalu menggemari wisata alam, bisa mencoba melakukan Stadium Tour alias jalan-jalan mengunjungi beberapa stadion. Biasanya penggemar bola tidak akan melewatkan stadium tour ini. London memiliki enam klub besar yang Premier League; Tottenham Hotspurs, Arsenal, Chelsea, West Ham United, Crystal Palace, dan Fulham. Kalau kalian mengaku sebagai fans salah satu klub tersebut, wajib hukumnya untuk melakukan Stadium Tour.

Klub-klub besar seperti Arsenal, Chelsea, dan Tottenham Hotspurs menawarkan paket Museum Tour dan Stadium Tour di arena masing-masing. Tapi pastikan kamu harus membeli tiket terlebih dahulu sebelum berkunjung. Namun apabila budget kurang mencukupi, kalian bisa sekedar berfoto-foto di bagian depan stadion tanpa masuk ke dalam.

Tips Selama di London

Selain itinerary dan keperluan esensial selama berpergian ke London, ada sejumlah tips yang bisa Teman Traveler praktekkan saat melancong ke Ibukota Inggris. Beberapa di antaranya adalah:

Siapkan pembayaran cashless

Inggris, terutama London, sudah sangat sadar akan gerakan non-tunai. Selain lebih mudah, pembayaran menggunakan kartu juga jauh lebih aman dan lebih cepat. Ditambah lagi Teman Traveler tak perlu menukar Rupiah ke Poundsterling setiap hari. Nilai tukar yang ditawarkan juga lebih kompetitif.

Jangan Ambil Paket Tur

Traveling dengan rencana perjalanan sendiri akan lebih murah dibanding ikut paket tur. Namun jangan lupa untuk merencanakan itinerary dengan sangat matang.

Sebisa mungkin hindari membeli tiket bus hop-on dan hop-off. Teman Traveler bisa berkeliling London dengan naik bus double decker dengan tarif lebih murah. Hal ini berkat Hopper Fare dari walikota London, Sadiq Khan.

Maksud dari tarif Hopper Fare adalah kamu hanya perlu membayar satu kali tarif naik bus selama satu jam ke depan (tarif naik bus di London adalah £1.5) dan kamu bisa berkali-kali ganti bus dalam satu jam tersebut.

Beli tiket pesawat jauh-jauh hari

Khusus untuk yang ingin menghemat biaya traveling, harga tiket pesawat tentu jadi pertimbangan. Untuk mendapatkan tiket murah, pastikan kalian membeli paling tidak tiga bulan sebelum keberangkatan dan memilih low season. Harga tiket low season berkisar antara £300-£400 atau paling mahal sekitar Rp8 juta pulang-pergi.

Beli Tiket Atraksi Sebelum Datang ke Inggris

Pastikan kalian sudah mengantongi tiket pertunjukan teater atau tiket masuk Harry Potter Studio Tour sebelum datang ke Inggris. Memang sih, harganya takkan jauh berbeda. Tapi kamu bisa mengurangi risiko tidak kebagian tiket pertunjukan.

Bersikaplah Seperti Warga Lokal

Hindari pakaian atau gerak-gerik mencolok sebagai turis. Tinggalkan koper atau tas besar di penginapan. Gunakan pakaian sederhana. Bila datang di musim dingin, kenakan heattech dan kaos, lalu dilapisi jaket tebal.

Hindari menggunakan jaket terlalu mencolok dan membuat kalian kelihatan seperti ‘orang kaya’. Jangan menggunakan ponsel di keramaian karena rawan pencopetan. Sebisa mungkin tinggalkan dokumen penting seperti paspor di akomodasi.

Unduh Aplikasi Citymapper

Aplikasi Citymapper jauh lebih akurat dan bermanfaat bagi kalian yang hendak berpergian ke London atau Eropa. Aplikasi ini lebih mudah dimengerti daripada Google Maps serta memberikan pilihan rute lebih efisien.

Advertisement
Tags
Itinerari kontributor London Travelingyuk wisata london
Share