Menginap di Homestay di Raja Ampat, Sederhana Namun Sangat Berkesan

Advertisement

Raja Ampat memang menyimpan keindahan alam luar biasa. Panorama yang disuguhkan kawasan di wilayah Papua tersebut benar-benar elok dan memanjakan mata. Sayangnya, destinasi di timur Indonesia ini belum memiliki terlalu banyak jenis akomodasi. Jika ingin menginap, Teman Traveler hanya bisa bermalam di homestay Raja Ampat yang didirikan masyarakat setempat.

Meski tak semewah hotel, penginapan semacam ini justru memberi sensasi unik dan meninggalkan kesan mendalam. Seperti apa? Yuk, simak ulasannya berikut ini.

Cukup Murah dan Terjangkau

Homestay dengan pemandangan laut (c) Helga Christina/Travelingyuk

Kala itu saya berkesempatan menginap di Delvin Homestay yang berada di Pulau Mansuar Kecil. Tarifnya kurang lebih Rp350.000 dan rata-rata sama di seluruh wilayah Raja Ampat. Tapi ingat, tarifnya dihitung per kepala dan malam ya. Meski datang berdua, masing-masing orang tetap harus membayar dengan harga sama.

Dengan harga relatif murah dan terjangkau, terutama jika mengingat Raja Ampat belum banyak memiliki hotel atau akomodasi lain, Teman Traveler sudah mendapat fasilitas tiga kali makan. Mulai dari sarapan, makan siang, hingga makan malam.

Bebas Memilih Kamar

Suasana kamar di pinggir pantai (c) Helga Christina/Travelingyuk

Saya hanya menghabiskan satu malam di Delvin Homestay. Kala itu saya berada di lokasi sekitar pukul 14.00 dan langsung diminta memilih kamar oleh sang pemilik.

Total ada dua kamar yang berada di pinggir pantai, sementara sisanya berada di kawasan perairan – dibangun dengan model mirip rumah panggung. Masing-masing punya plus minus. Saya sendiri memilih kamar pinggir pantai karena menawarkan panorama menarik.

Sederhana namun Menarik

Salah satu sudut kamar (c) Helga Christina/Travelingyuk

Kamar di homestay Raja Ampat yang saya tempati ukurannya sekitar 3×3 meter, dengan teras yang sudah dilengkapi hammock. Jangan membayangkan kamar resort mewah ya. Homestay di Raja Ampat jauh dari itu.

Fasilitas bisa dibilang seadanya. Di dalam kamar hanya ada sebuah meja dan kasur king size, ditutupi kelambu untuk melindungi dari nyamuk. Bangunannya terbuat dari papan kayu. Atapnya memanfaatkan anyaman daun kelapa. Oh ya, karena keterbatasan, listrik di sini hanya mengalir antara pukul 18.00 hingga 06.00.

Pemandangan sekitar kamar (c) Helga Christina/Travelingyuk

Namun jangan salah, di balik semua kesederhanaan tersebut tersimpan keindahan luar biasa. Jika memilih kamar pinggir pantai, Teman Traveler akan mendapat suguhan panorama sunrise dan sunset yang sangat indah. Suara deburan ombak juga bakal membuat hati kalian terasa tenang.

Satu lagi, jika Teman Traveler memilih kamar di dalam, sudah tersedia kamar mandi sendiri. Artinya, bagi yang menginap di pinggir pantai, untuk ke toilet kalian harus menumpang di kamar bagian dalam. Fasilitas lainnya meliputi kipas angin dan lantai beralas. 

Interaksi dengan Warga

Anak kecil di sekitar pantai (c) Helga Christina/Travelingyuk

Keunggulan lain tinggal di homestay Raja Ampat adalah bisa berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Dengan demikian, pengetahuan Teman Traveler akan kawasan yang dikunjungi bakal semakin bertambah.

Dari segi makanan, untuk makan pagi kami disuguhi pisang goreng. Saat makan siang, kami dibekali bungkusan nasi dengan lauk ikan dan sayur. Pasalnya saat itu kami menjalani kegiatan penuh mengelilingi pulau. Untuk makan malam, tersedia aneka lauk dan bebas mengambil sepuasnya. Ini adalah bagian favorit saya.

Itulah sedikit pengalaman saya menginap di homestay Raja Ampat. Bagaimana Teman Traveler, ada yang berminat menghabiskan waktu liburan di sini dalam waktu dekat?

Advertisement
Tags
akomodasi raja ampat kontributor raja ampat
Share