Teman Traveler yang memiliki rencana untuk mendaki satu dari tiga gunung berapi di Halmahera ini, sebaiknya ditunda. Pasalnya, dilansir dari Tempo, Gunung Dukono ditutup untuk pendakian.
Menurut Purwadi Sucipto, petugas di Pos Pengamatan Gunung Dukono, aktivitas di gunung berapi ini meningkat selama satu minggu terakhir. Seperti apa persisnya? Simak uraian berikut ini!
1. Aktivitas Meningkat Seminggu Terakhir
Diambil dari berbagai sumber, disebutkan bahwa Gunung Dukono sempat bererupsi pada Agustus dan September 2018 lalu. Bahkan erupsi yang terjadi di akhir September menyebabkan Bandara Gamar Malamo terpapar abu vulkanik sehingga harus ditutup untuk rute penerbangan.
Aktivitas tersebut ternyata belum selesai. Dikatakan Purwadi Sucipto, yang Travelingyuk lansir dari Tempo (05/02/2019), sejak sepekan ke belakang gunung ini terus beraktivitas. Terpantau bahwa aktivitas yang terjadi terus meningkat.
2. Mengeluarkan Asap Tebal Hingga Gempa
Dari hasil pantauan, dikatakan bahwa gunung ini terus mengeluarkan asap putih yang tebal dengan ketinggian 200 hingga 400 meter. Selain asap tebal yang membumbung tinggi, petugas juga mencatat tiga kali letusan dengan amplitudo sebesar 8-10 milimeter dalam waktu 27,31 hingga 34,63 detik.
Terjadi juga dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo sebesar 15-34 milimeter dan microtremor dengan amplitudo 0,5-5 milimeter. Berdasarkan aktivitas ini, petugas mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak beraktivitas di sekitar Kawah Malupang Warirang setidaknya dalam radius 2 kilometer.
3. Warga Diimbau Menggunakan Masker
Gunung ini ditutup untuk pendakian. Hal ini diberlakukan guna keselamatan serta keamanan warga sekitar atau wisatawan yang berkunjung. Selain itu, ditambahkan bahwa Dukono ini juga sering memuntahkan abu vulkanik secara periodik.
Sebaran abu vulkanik tersebut mengikuti arah serta kecepatan angin. Oleh karena itu, untuk menghindari bahaya yang dapat mengancam kesehatan, masyarakat sekitar atau wisatawan yang berada di sekitar kawasan gunung, juga diimbau menggunakan masker.
4. Pemerintah Sudah Menyiapkan Lokasi Pengungsian
Menanggapi aktivitas gunung ini terpantau meningkat, pihak pemerintah Halmahera Utara telah menyiapkan lokasi pengungsian serta kebutuhan pangan dan masker. Petugas juga sudah disiagakan di jalur pendakian agar tidak ada wisatawan atau masyarakat yang melewati batas tanda bahaya Gunung Dukono yang sudah ditetapkan.
Rencana untuk mendaki Gunung Dukono sebaiknya memang ditunda terlebih dahulu. Aktivitas gunung berapi yang sedang meningkat, jelas membahayakan siapa saja yang berada di sekitar lokasi.
Bagaimana pun, keselamatan tetap hal yang utama dalam liburan atau bepergian Setuju? Semoga keadaanya lekas stabil sehingga keindahan Gunung Dukono kembali bisa dinikmati ya!