Timbuktu sering kali disebut sebagai ujung dunia. Banyak lelucon yang menggambarkan seseorang melarikan diri ke Timbuktu saat sedang dikejar masalah pelik. Tapi benarkah Timbuktu merupakan tempat pelarian yang letaknya sangat terpencil, sampai diibaratkan sebagai ujung dunia?
Baca Juga :10 Tempat Wisata di Kabupaten Lampung Barat, View Alamnya Hebat!
Faktanya, Timbuktu merupakan salah satu situs yang tercatat dalam World Heritage List versi UNESCO sejak tahun 1988. Bahkan, novel Negeri Senja yang memenangi Khatulistiwa Award 2004 juga ditulis berdasarkan kenangan akan Timbuktu. Seperti apakah Timbuktu sesungguhnya? Berikut adalah empat fakta unik di antaranya:
Pusat Penyebaran Agama Islam
Boleh jadi Timbuktu memang terletak jauh di padang gurun Sahara, Mali. Tapi pada abad ke-16 sampai ke-18, Timbuktu justru menjadi tempat paling penting bagi penyebaran agama Islam di Benua Hitam. Berbagai teks suci dibawa ribuan kilometer jauhnya dari Kairo, Baghdad, dan Persia, untuk dipelajari dan disebarkan ke sepenjuru Afrika.
Tiga Masjid Bersejarah
Mengingat Timbuktu memiliki pengaruh yang besar bagi penyebaran agama Islam di Afrika, terdapat tiga masjid bersejarah di situs ini. Ke tiganya adalah Djingareyber, Sankore, dan Sidi Yahia, yang juga disebut ‘mud-and-timber mosques’. Konon, tiga masjid tersebut juga djuluki sebagai oasis di padang Timbuktu.
Panorama yang Romantis
Sekali pun menjadi tempat sakral bagi umat Muslim, Timbuktu juga tidak meninggalkan sisi romantisnya. Romantis yang dimaksud di sini adalah keindahan panoramanya yang beralih dari savana Afrika Utara ke Gurun Sahara, serta Sungai Niger yang membelahnya.
Pernah Nyaris Punah
Setelah tercatat dalam World Heritage List pada tahun 1988, Timbuktu justru masuk ke dalam List of World Heritage in Danger hanya dua tahun berselang, yakni pada tahun 1990. Menanggapi hal tersebut, berbagai proyek penanggulangan kemusnahan Timbuktu pun segera dirancang dan dilaksanakan.
Baca Juga :15 Pulau Cantik di Kepulauan Seribu yang Bikin Liburanmu Serasa di Maladewa
Meskipun Timbuktu berada jauh terpencil dan sering kali dipandang sebelah mata sebagai ujung dunia, keeksotisan dan keterpencilannya justru menyimpan rekam jejak yang sangat panjang bagi kehidupan manusia, termasuk umat Islam di penjuru Afrika.