Panduan Perjalanan ke Edinburgh Inggris, Jelajah Tanah Kelahiran Harry Potter

Advertisement

Penggemar kota tua ala Medieval dianjurkan untuk berkunjung ke Ibukota Skotlandia, Edinburgh Inggris yang di baca (e-din-bre). Kota seluas 264 km2 ini tidak kalah menarik dibandingkan dengan London.

Namun yang harus diperhatikan, untuk berkunjung ke Edinburgh sangat dianjurkan di luar musim dingin. Sebab suhu rata-rata kota yang terletak di bagian utara Inggris ini adalah 11°C. Dengan suhu rata-rata rendah, dapat diasumsikan bahwa saat musim dingin, suhu di Edinburgh akan lebih rendah lagi.

Kelahiran Harry Potter

Calton Hill dan Dugald Stewart Monument
Calton Hill dan Dugald Stewart Monument (c) Agista Jung / Travelingyuk

Selain terkenal dengan bangunan berarsitektur gothic, Edinburgh juga merupakan ‘tanah kelahiran’ Harry Potter. Konon, tempat JK Rowling menulis naskah Harry Potter berada di Edinburgh. Bahkan Diagon Alley yang menjadi lokasi populer di buku terinspirasi dari salah satu jalan di Edinburgh yang disebut sebagai Victoria Street.

Jadi, bagi kamu yang mengaku sebagai Potterhead rasanya belum afdol kalau melewatkan Edinburgh. Di sini terdapat Elephant House dan juga toko merchandise Harry Potter, The Boy Wizard.

Tak hanya film-film sejarah Inggris yang mengambil latar kota Edinburgh, salah satu film lokal Indonesia juga mengambil setting di kota yang merupakan bagian dari Midlothian ini yaitu Ayat-Ayat Cinta 2.

Ibukota Skotlandia ini juga terkenal sebagai kota pendidikan, di mana terdapat salah satu universitas yang cukup populer dan mendapatkan ranking tinggi secara internasional yakni University of Edinburgh.

Singkatnya, Edinburgh merupakan kota yang komplit dan serba ada. Hampir mirip London namun Edinburgh menawarkan lebih banyak bangunan gothic medieval.

Panduan Ke Edinburgh

Edinburgh's Old Town (cr: dok. pribadi)
Edinburgh’s Old Town (c) Agista Jung / Travelingyuk

Untuk pergi ke Edinburgh Inggris, kamu akan membutuhkan visa turis UK. Oleh sebab itu sangat disarankan untuk pergi ke Edinburgh sekaligus ketika kamu berkunjung ke Inggris. Teman Traveler tidak perlu melalui border check lagi bila berangkat dari London karena Skotlandia masih berada dalam satu teritori UK, berbeda dengan Irlandia Utara.

Ditambah lagi, tiket pesawat dari London ke Edinburgh terhitung cukup terjangkau bahkan bisa jadi lebih murah daripada tiket kereta dari London. Pastikan kamu memesan tiket jauh-jauh hari agar mendapatkan penawaran yang lebih menarik!

Saat pergi ke Edinburgh Inggris, Teman Traveler bisa mendapatkan harga tiket yang tergolong murah yakni £10 per trip atau £20 pulang-pergi bila memesan tiket perjalanan dari jauh hari. Bila dikruskan ke Rupiah harga tiket tersebut kurang lebih Rp 400 ribu untuk perjalanan round trip.

Sebenarnya Teman Traveler bisa berwisata di Edinburgh dalam waktu yang singkat yaitu dua hari saja. Sebab kota di wilayah utara Inggris ini tidak terlalu besar untuk dikelilingi dalam sehari.

Bila Teman Traveler punya waktu panjang di U.K, kamu juga bisa sekalian mengunjungi kota-kota di Inggris lainnya seperti Oxfordshire atau Cambridgeshire. Maka dari itu, Teman Traveler wajib mencatat dan mengunjungi lokasi-lokasi berikut ini saat pergi ke Edinburgh Inggris dalam waktu yang cukup singkat:

  1. Edinburgh Castle
  2. Camera Obscura
  3. Scotch Whiskey Experience
  4. Old Town
  5. Arthur’s Seat
  6. Calton Hill
  7. National Museum of Scotland
  8. Holyrood Abbey
  9. Palace of Holyroodhouse
  10. Museum Context/The Boy Wizard

Transportasi

Bila berangkat dari London, ada sejumlah pilihan transportasi yang bisa kamu pilih yakni: bus, kereta, dan pesawat terbang. Harga masing-masing transportasi cukup berbeda sesuai dengan jarak tempuh. Namun berpergian naik kereta kadang bisa jauh lebih mahal daripada naik pesawat.

Untuk ke Edinburgh dengan naik bus, kamu akan menempuh perjalanan selama 8 jam dengan harga tiket sebesar £10-£42. Bila memilih kereta, kamu akan menempuh perjalanan selama 6 jam dengan harga tiket sebesar £97-£200 tanpa railcard. Sementara itu harga tiket pesawat ke Edinburgh yang dipesan kurang lebih satu bulan sebelumnya bisa hanya £10 saja dengan maskapai Ryan Air.

Begitu sampai di Edinburgh, ada sejumlah pilihan transportasi publik. Jangan khawatir, Teman Traveler bisa membayar transportasi di Edinburgh baik dengan cash, card, atau aplikasi. Ada moda transportasi tram yang melayani lingkar kota hingga ke bandara dengan tarif maksimal £6.

Ada bus bandara yang bisa kamu bayar dengan menggunakan debit/card seharga £4 hingga ke kota (Stasiun Waverley). Ada juga bus dalam kota yang pembayarannya bisa menggunakan aplikasi Transport for Lothian dengan harga paket 3 hari hingga satu bulan atau satuan sebesar £1.7.

Akomodasi

Untuk masalah satu ini kamu bisa menyesuaikan budget yang sudah kamu buat, ada pilihan AirBnB, Hostel, hingga hotel. Bila Teman Traveler menggunakan AirBnB karena lebih privat, nyaman seperti rumah, dan lebih fleksibel daripada memesan hotel. Ditambah lagi AirBnB juga termasuk cukup murah dibandingkan hotel yakni sekitar £20 per malam tergantung jauh-dekat lokasi dengan City Center.

Ada pilihan akomodasi murah lain yakni hostel dengan harga di kisaran £15-£20 per malam tapi harus berbagi ruangan dengan traveler lain. Bila kamu tidak keberatan dengan berbagi ruangan bersama orang asing di luar negeri, hostel bisa membantumu menekan pengeluaran untuk akomodasi.

Itinerary di Edinburgh Inggris

Perkotaan Edinburgh Inggris (c) Agista Jung / Travelingyuk

Pergi ke Edinburgh sebenarnya tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama. Karena kota relatif kecil dan attractions terpusat di City Center, kamu bisa tinggal di Edinburgh cukup dua hari saja. Hari pertama dihabiskan untuk City Tour alias jalan-jalan di pusat kota lalu hari kedua dihabiskan untuk ‘nature tour’ karena cukup banyak menghabiskan tenaga.

Hari Pertama – City Tour

Edinburgh's Castle (cr: dok. pribadi)
Edinburgh’s Castle (c) Agista Jung / Travelingyuk

Dalam itinerary City Tour ini kamu bisa mulai dari Edinburgh Castle yang terletak di Castlehill, Edinburgh. Untuk mengunjungi kastil di atas bukit ini, kamu bisa memesan tiket secara online atau langsung datang ke loket yang berada di dalam kastil.

Harga tiket umum adalah £18.5 bila dibeli langsung di tempat dan £17 bila dibeli jauh-jauh hari sebelumnya. Kastil ini buka pada pukul 09.30 pagi, jam tutup disesuaikan dengan musim. Untuk harga tiap waktu bisa cek di situs resmi Edinburgh Castle.

Edinburgh Castle menjadi atraksi utama karena letaknya berada di atas bukit dan masih tetap kokoh meski dibangun pada abad ke-12. Kastil satu ini juga menjadi salah satu bangunan penting di Kerajaan Skotlandia.

Kastil Edinburgh menjadi bagian dari Perang Kemerdekaan Skotlandia. Selain mengandung nilai sejarah, Teman Traveler akan dimanjakan dengan pemandangan desainnya aestethically pleasing ini.

Usai dari Edinburgh Castle kamu bisa memilih untuk mengunjungi The Scotch Whisky Experience atau Camera Obscura yang letaknya tak jauh dari kastil. Di Scotch Whisky Experience kamu bisa melihat langsung seni memproduksi whisky khas Skotlandia, di akhir tur biasanya kamu diperbolehkan untuk mencoba whisky yang diproduksi tersebut.

Bila Teman Traveler mencari halal tourism, Camera Obscura adalah pilihan selanjutnya. Camera Obscura sebenarnya merupakan museum optik, di dalamnya terdapat berbagai macam instalasi tipuan optik yang sering kamu temukan di internet atau di taman tematik Indonesia lain. Perbedaan Camera Obscura dengan taman tematik di Indonesia adalah pertunjukan kamera obscura di puncak gedung.

Camera Obscura, Edinburgh (cr: dok. pribadi)
Camera Obscura, Edinburgh (c) Agista Jung / Travelingyuk

Terdapat sekitar 7 Camera Obscura di seluruh dunia termasuk di Edinburgh dan Greenwich, London. Jam operasional attractions satu ini dimulai dari pukul 09.30 hingga 7 malam saat weekday dan jam 9 malam pada hari Sabtu.

Harga tiket masuk Camera Obscura adalah £16 untuk dewasa dan £14 bagi pelajar. Pertunjukan Camera Obscura yang menjadi jualan utama attractions ini diadakan setiap satu jam sekali dengan durasi sekitar 30-45 menit.

Edinburgh's Christmas Market (cr: dok. pribadi)
Edinburgh’s Christmas Market (c) Agista Jung / Travelingyuk

Ingat salah satu adegan di The Avengers saat Vision dan Scarlet Witch diserang? Kamu bisa menemukan lokasi syuting The Avengers dengan mudah di Old Town. Old Town ini berada satu kompleks dengan Camera Obscura, Scotch Whisky Experience, dan juga Edinburgh Castle.

Bagi kamu yang suka dengan Harry Potter bisa mampir ke Victoria Street yang jadi inspirasi Diagon Alley. Di sini, kamu bisa berkunjung ke The Boy Wizard atau Museum Context. Kedua tempat ini merupakan toko merchandise Harry Potter mirip dengan Platform 9 ¾ di London.

Kamu tidak perlu membayar untuk masuk ke dalam dua toko ini, bahkan di Museum Context kamu bisa mengambil foto ala-ala murid Hogwarts lengkap dengan aksesori Harry Potter!

The Elephant House, Edinburgh (cr: dok. pribadi)
The Elephant House, Edinburgh (c) Agista Jung / Travelingyuk

Rute selanjutnya, Teman Traveler juga bisa berkunjung ke St. Giles Cathedral atau ikut tur Mary King’s Close di sekitaran Old Town. Ada banyak jasa tur yang tersedia di jalanan Old Town ini, kamu bisa memilih Writer’s Tour yang berujung di Writer’s Museum atau Harry Potter Tour.

Kamu juga bisa mengunjungi The Elephant House yang konon katanya menjadi tempat JK Rowling menulis buku Harry Potter. Biasanya untuk mengikuti tur yang dipandu warga lokal ini, kamu harus membayar £10-£20. Ada juga yang kadang digratiskan tapi di akhir tur kamu diminta untuk donasi seikhlasnya.

Museum Context, Edinburgh (cr: dok. pribadi)
Museum Context, Edinburgh (c) Agista Jung / Travelingyuk

Di Old Town ada banyak sekali toko souvenir, kamu bisa sekalian mencoba shortbread khas Skotlandia atau meminum Butterscotch beer yang dibanderol seharga £4 saja. Kamu juga bisa membeli syal dan baju yang terbuat dari bahan kashmir asli Skotlandia. Untuk oleh-oleh Teman Traveler bisa membeli magnet atau kain tartan sebagai hadiah bagi orang-orang terdekat di sekitaran Old Town ini.

Selain jalan-jalan di sekitaran Old Town, kamu juga bisa menikmati Scottish Gallery dan Scott Monument yang letaknya tak jauh dari City Centre. Di musim semi, kamu bisa menikmati udara sejuk di taman tengah kota Princess Garden Street.

Di musim dingin, ada Christmas Market yang buka dari siang hingga malam di Princess Street dekat dengan Scott Monument. Di Christmas Market tersebut kamu bisa mencoba berbagai macam makanan dan minuman hangat, seperti Bagel, Fallafel, dan bir hangat. Kamu juga bisa menaiki wahana pasar malam di lokasi ini.

Maka dari itu, waktu terbaik untuk mengunjungi Edinburgh sebenarnya adalah musim panas dan awal musim dingin. Di musim panas ada sejumlah festival yang diadakan juga di Princess Street, sementara di musim dingin ada Christmas Market. Tapi ingat untuk datang di awal musim agar tidak kedinginan ya.

Beef Tataki Ramen, Maki & Ramen (cr: dok. pribadi)
Beef Tataki Ramen, Maki & Ramen (c) Agista Jung / Travelingyuk

Kalau Teman Traveler lapar, ada salah satu kedai ramen yang enak dan nyaman di Richmond Street, bernama Maki & Ramen. Harganya standar alias sama dengan rata-rata harga warung di UK (sekitar £12-£17).

Ramen di kedai ini pedas dan sedap tapi perlu diingat bahwa kaldu yang digunakan dalam ramen ini mengandung babi. Jadi buat kamu yang mencari halal food, lebih baik urungkan niat.

Edinburgh sedikit berbeda dengan London mengenai ketersediaan makanan halal. Bila di city centre London kamu bisa menemukan banyak pilihan makanan halal, di Edinburgh agak sulit untuk menemukan warung berlogo halal. Solusinya Temen Traveler harus masak sendiri di AirBnB atau Hostel.

Kafe yang muncul di The Avengers: Infinity War (cr: dok. pribadi)
Kafe yang muncul di The Avengers: Infinity War (c) Agista Jung / Travelingyuk

Hari Kedua – Hiking

Edinburgh juga memiliki kontur tanah perbukitan, ada suatu lokasi dimana kamu bisa menikmati kota ini dari ketinggian yakni Arthur’s Seat. Bukan, bentuknya bukan kursi ala-ala Game of Thrones gitu. Arthur’s Seat merupakan puncak perbukitan di tengah kota Edinburgh.

Untuk mencapai ke Arthur’s Seat kamu harus hiking dan melintasi Holyrod Park sekitar satu jam. Sangat tidak disarankan untuk hiking ke puncak Arthur’s Seat di kala musim dingin karena anginnya kencang sekali.

Berhubung Arthur’s Seat adalah wisata alam, kamu tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun. Kamu hanya butuh tekad yang kuat dan stamina untuk mencapai puncak bukit ini. Di puncaknya nanti aka nada tugu kecil yang menunjukkan arah mata angin di Skotlandia disertai keterangan landmark-landmark penting.

Medan yang ditempuh untuk menuju puncak tidak terlalu susah kok. Oleh sebab itu, kamu yang kebetulan lebih suka berwisata alam sangat kurekomendasikan untuk naik hingga puncak Arthur’s Seat.

Pemandangan dari puncak Arthur's Seat (cr: dok. pribadi)
Pemandangan dari puncak Arthur’s Seat (c) Agista Jung / Travelingyuk

Setelah turun dari Arthur’s Seat, kamu bisa mampir Palace of Holyrod House yang letaknya tak jauh dari track turun bukit ini. Sebagaimana istana pada umumnya, Palace of Holyrod House ini berisikan ruang resepsi kerajaan, barang-barang antic dan juga relik bersejarah.

Atau kamu juga bisa mampir ke gedung Scottish Parliament dengan sentuhan modern yang tak jauh juga dari Arthur’s Seat. Disediakan pemandu tur bagi turis yang memang hendak mampir untuk melihat-lihat gedung Pemerintah Skotlandia ini.

Kamu bisa menutup harimu dengan menikmati senja di Calton Hill. Selain Arthur’s Seat, landmark Edinburgh Inggris yang cukup populer adalah Calton Hill dengan monument Dugald Stewart.

Kamu juga bisa mengunjungi Edinburgh Observatory dan National Monument di bukit yang tingginya lebih rendah dibandingkan dengan Arthur’s Seat ini. Calton Hill merupakan salah satu warisan sejarah yang terdaftar sebagai World Heritage List UNESCO. Jadi, sayang kan kalau mau melewatkan bukit satu ini?

Senja di Calton Hill (cr: dok. pribadi)
Senja di Calton Hill (c) Agista Jung / Travelingyuk

Setelah turun dari Calton Hill, kamu bisa kembali ke Princess Street (city centre) dan berbelanja oleh-oleh. Berhubung Princess Street ini merupakan pusat kota, gerai makanan cepat saji dan toko barang-barang ber-merk berjajar seperti di jalanan Regent Street, London.

Kamu yang kebetulan mencari apparel ber-merk dan souvenir bisa mampir di salah satu toko di Princess Street ini. Setelah puas berjalan-jalan dan belanja kamu bisa langsung kembali ke tempat menginap atau naik tram langsung ke bandara.

Meski memiliki cukup banyak lokasi dan kegiatan yang ditawarkan, Edinburgh sebenarnya tidak terlalu populer di kalangan pelancong Indonesia. Kebanyakan wisatawan Indonesia memilih pergi ke London dan kota-kota satelit di sekitarnya. Salah satu sebabnya mungkin terdapat itinerary lengkap London yang dengan mudah ditemukan secara online.

Edinburgh bisa jadi pilihan ketika kamu sudah bosan untuk berkunjung ke kota yang itu-itu saja. Selain karena kotanya sangat indah, warga Edinburgh juga ramah, transportasi mudah, jarak antara satu tujuan wisata dengan yang lain juga cukup dekat. Jadi, apakah kamu sudah mulai tertarik untuk mengunjungi Edinburgh Inggris tahun ini?

Advertisement
Tags
Edinburgh edinburgh inggris Inggris Itinerari kontributor Luar negeri Travelingyuk
Share