Mengintip Kehidupan di Tenganan, Desa Bali Aga di Ujung Timur Pulau Dewata

Advertisement

Sering berlibur ke Bali dan bosan mengunjungi pantai? Teman Traveler bisa melihat sisi lain Pulau Dewata dengan mengunjungi Desa Tenganan. Ada banyak hal menarik menanti kalian di sana.

Berkunjung ke Desa Tenganan, wisatawan seolah dibawa melihat kondisi masyarakat Bali di masa lampau. Tak mengejutkan, mengingat desa di ujung timur ini termasuk salah satu Desa Bali Aga yang masih bertahan hingga kini.  

Berada di Ujung Timur Bali

Bangunan khas Desa Tenganan (sumber: rosita)
Bangunan khas Tenganan (c) Rosita/Travelingyuk

Menawarkan suasana asri dan tentram, Desa Tenganan berada di ujung timur Pulau Bali. Lebih tepatnya di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, sekitar 60 km dari pusat Kota Denpasar. Wajib jadi salah satu opsi wisata bagi Teman Traveler yang memasuki Pulau Dewata melalui Pelabuhan Padang Bai.

Desa Bali Aga

Suasana sore hari di Desa Tenganan (sumber: rosita)
Suasana sore di Tenganan (c) Rosita/Travelingyuk

Tenganan merupakan salah satu Desa Bali Aga di Pulau Dewata. Bali Aga adalah sebutan untuk desa yang masih mempertahankan pola hidup dan tata krama sesuai aturan tradisional serta adat warisan nenek moyang.

Selain Tenganan, Bali memiliki dua Desa Bali Aga lain yaitu Desa Panglipuran dan Trunyan. Keduanya terletak di Kabupaten Bangli dan wajib dikunjungi jika memang Teman Traveler punya waktu serta kesempatan.

Tidak Ada Tiket Masuk

Wisatawan yang sedang menikmati suasana Desa Tenganan (sumber: rosita)
Wisatawan tengah menikmati suasana di Tenganan (c) Rosita/Travelingyuk

Begitu masuk wilayah Tenganan, Teman Traveler akan disambut sebuah gerbang sempit. Saking sempitnya, hanya cukup dilewati satu orang.

Uniknya lagi, wisatawan yang berkunjung ke Tenganan tidak diharuskan mengeluarkan uang. Tidak ada tiket masuk atau semacamnya. Meski demikian, para pengunjung bisa sumbangan sukarela di loket masuk Desa Tenganan.

Bertahan di Tengah Modernisasi Bali

Berkunjung ke Tenganan, wisatawan bisa melihat langsung kehidupan masyarakat Bali asli. Setiap aktivitas dan tradisi kental dengan kearifan lokal. Sederhana namun penuh makna.

Deretan bangunan tradisional di Tenganan tampak berpadu serasi dengan pepohonan hijau. Keramahan masyarakatnya membuat wisatawan merasa disambut hangat. Sembari berkeliling di sekitar desa, Teman Traveler akan merasakan atmosfer syahdu yang sulit ditemukan di tempat lain. .

Hingga kini masyarakat Tenganan terus mampu mempertahankan cara hidup mereka, di tengah arus perubahan zaman dan pesatnya perkembangan teknologi. Bangunan tradisional di sini tetap kokoh berdiri, meski sebagian wilayah Bali telah disesaki hotel, resort, kafe, serta tempat hiburan malam megah.

Warga Tenganan bahkan tetap mempertahankan hukum adat dan sistem perkawinan mereka. Demi menjaga garis keturunan, setiap orang yang tinggal di sini hanya diperbolehkan menikah dengan sesama penduduk Tenganan.

Bagaimana Teman Traveler, menarik bukan? Tunggu apalagi, yuk kunjungi Desa Tenganan. Rasakan sensasi berbeda berlibur di ujung timur Pulau Dewata.  

Advertisement
Tags
Bali kontributor Travelingyuk wisata bali
Share