Warga Indonesia akhir-akhir ini digemparkan dengan prediksi gempa sebesar 8,8 SR dan tsunami setinggi 20 meter yang akan mengancam Pantai Selatan Jawa. Tentu hal ini membuat panik, khususnya masyarakat yang tinggal di dekat pantai selatan. Nah, kalau gempa yang dinamakan megathrust tersebut benar-benar terjadi, bagaimana kondisi ke depannya? Simak ulasan di bawah ini.
Penyebab Gempa Bisa Terjadi
Isu gempa yang tengah hangat tersebut diperjelas lagi oleh Widjo Kongko selaku pakar tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT). Menurutnya, wilayah pertemuan lempeng Eurasia dan Indoaustralia di pantai selatan mampu membangkitkan gempa tektonik hingga magnitudo 8,8. Dengan kekuatan yang cukup besar itu, maka gempa tersebut memiliki potensi tinggi menciptakan tsunami.
Berdasarkan permodelan, gelombang tsunami tersebut memiliki potensi ketinggian mencapai 20 meter dengan jarak rendaman sekitar tiga hingga empat kilometer. Dari permodelan itu, gelombang tsunami akan tiba dalam waktu sekitar 30 menit usai terjadi gempa besar.
Sekitar 500 Desa akan Terkena Dampaknya
Gempa dan tsunami bisa menghancurkan sekitar 584 desa yang berada di sekitar pantai selatan Jawa. Hal ini diamini oleh Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB yaitu Lilik Kurniawan. Maka dari itu, Lilik Kurniawan akan mengadakan program penangguhan untuk masyarakat agar tahu cara menyelamatkan diri dari gempa dan tsunami. Kini, program tersebut telah diadakan di Banyuwangi sampai dengan Banten nantinya.
Wisata di Pantai Selatan Jawa akan Hancur
Tidak hanya pemukiman penduduk, wisata di pantai selatan Jawa pasti akan ikut hancur. Destinasi yang menjadi ikon, salah satunya Parangtritis bisa rusak disapu ombak. Sehingga butuh waktu yang lama untuk mengembalikan kondisi pantai seperti semula.
Nah, isu gempa yang beredar belakangan ini ternyata sudah memberikan efek pada pariwisata Yogyakarta. Kepala Dinas Pariwisata DIY yaitu Singgih Rahardjo berharap kesimpangsiuran isu tersebut harus segera dihentikan agar wisatawan tidak takut datang ke Kota Pariwisata ini. Bila isu ini semakin liar, ia mengkhawatirkan akan mengurangi jumlah wisatawan yang datang ke Yogyakarta.
Berdampak ke Pulau-pulau Lainnya
Widjo Kongko selaku pakar tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) menyebutkan bahwa gempa dan tsunami tidak hanya berdampak pada daerah pantai selatan Jawa, tapi juga kawasan lain. Seperti Pulau Sumatera, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Laut Banda. Alasannya karena daerah-daerah tersebut juga memiliki segmen megathrust. Jadi, sangat mungkin untuk kawasan ini menghadapi ancaman serupa.
Inilah yang akan terjadi apabila gempa megathrust benar-benar datang ke pantai selatan Jawa. Jadi, untuk Teman Traveler yang suka main ke pantai selatan Jawa, alangkah lebih baik untuk berhenti sementara. Ini dilakukan supaya menghindari kemungkinan terburuk yang akan terjadi ke depannya. Lebih baik mencegah, daripada mengobati.
