4 Candi di Yogyakarta yang Hampir Rata dengan Tanah

Advertisement

Di masa lampau Yogyakarta memang tak lepas dari era kerajaan. Berdirinya kerajaan di Nusantara pun meninggalkan banyak sekali bukti sejarah. Mulai dari prasasti, benda-benda kuno, hingga yang candi.

Tercatat ada beberapa candi yang ditemukan di Sleman. Kawasan candi tersebut kini dilindungi dan dilestarikan Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta. Sebagian hanya berupa sisa-sisa reruntuhan dan tidak bisa dipulihkan sutuhnya. Berikut ini adalah beberapa wisata Candi di Yogyakarta.

Candi Kadisoka

Candi Kadisoka tampak menyatu dengan tanah (c) MS Fitriansyah/Travelingyuk

Candi Kadisoka ditemukan pertama kali pada 7 Desember tahun 2000 oleh penambang pasir. Namun baru dilakukan penggalian pada 2001. Candi Kadisoka ditemukan di Dusun Kadisoka, Desa Purwomartani, Kecamatan
Kalasan, Sleman. Jaraknya tak jauh dari kawasan Candi Sambisari.

Candi Kadisoka memiliki ukuran  6,49 meter kali 6,9 meter. Hampir seluruh
bangunan candi tertimbun tanah. Terpendamnya candi akibatkan oleh banjir lahar dari Sungai Kuning yang tak lain berada di timur candi. Dari hasil temuan, Candi Kadisoka diperkirakan berlatar belakang Hindu sebab terdapat adanya lempengan emas persegi empat gambar bunga teratai dan bebatuan mulai.

Lokasinya kini diberi pagar pembatas. Selain itu untuk mencapai lokasi cukup sulit sebab akses yang hanya berupa jalan setapak tanah. Jika musim hujan akan becek. Dari Jl. Raya Kadisoka ke selatan sekitar 200 meter. Di sekeliling candi memang masih berupa pesawahan warga sekitar.

Candi Kedulan

Candi Kedulan dalam tahan rekontruksi (c) MS Fitriansyah/Travelingyuk

Selanjutnya adalah Candi Kedulan yang berlokasi di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman. Saat saya ke lokasi keadaan candi masih dalam tahap rekontruksi. Beberapa pekerja tengah sibuk memperbaiki bangunan Candi Kedulan.

Candi Kedulan letaknya tak jauh dari Candi Sari. Bangunan induk ditemukan oleh penambang pasir pada 24 November 1993. Diperkirakan dibangun sekitar abad ke-8 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Area candi hampir mirip dengan area Candi Sambisari yang tertimbun di bawah permukaan tanah. Penyebabnya diperkirakan karena lahar Gunung Merapi yang meletus awal abad ke-11. Sehingga harus dilakukan penggalian untuk melihat badan candi.

Candi Dawangsari

Candi Dawangsari (c) MS Fitriansyah/Travelingyuk

Candi Dawangsari letaknya hanya selemparan batu dari Candi Barong. Berada di Dusun Dawangsari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman. Candi Dawangsari kini tersisa reruntuhan batu yang tersebar di hampir seluruh lokasi.

Candi Dawangsari berada di dataran tinggi sehingga untuk mencapai lokasinya Teman Traveler harus melewati jalan yang sedikit menanjak. Candi Dawangsari sendiri bergaya Budha. Hal tersebut didasarkan pada bentuk dasarnya berbentuk stupa.

Candi Miri

https://www.instagram.com/p/Bj55HsuH9ma/

Lokasi Candi Miri tak jauh dari Candi Dawangsari. Namun, untuk mencapai lokasi sangat rumit. Jalan setapak hanya bisa dilewati sepeda motor. Kemudian sebagian jalanan masih berupa bebatuan menambah terjal perjalanan.

Apalagi lokasi Candi Miri yang berada di ketinggian sekitar 300 mdpl. Candi Miri sendiri berada di Dusun Nguwot, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman. Seperti halnya Candi Dawangsari, lokasi Candi Miri masih belum direkontruksi. Area candi pun hanya sebatas reruntuhan bebatuan.

Nah, itu tadi candi-candi yang masih belum selesai direkontruksi di Yogyakarta. Jarak antara candi-candi tersebut pun tak berjauhan satu sama lain. Begitupun dengan candi-candi yang bangunannya masih utuh. Wilayah Kalasan dan Prambanan memang menyimpan daya tarik berupa
candi. Hal tersebut tak lepas dari sejarah di masa lampau. Tertarik ke lokasi tersebut?

Advertisement
Tags
wisata jogja
Share