Mangut Belut Mbak Surani, Alternatif Kuliner Legendaris di Godean

Advertisement

Di sebuah tempat parkir motor depan Pasar Godean, Jogja, terdapat orang berkerumun. Mereka terlihat melingkari sebuah lapak kecil. Lapak tersebut berisikan beberapa mangkuk dan panci berukuran besar. Duduk di balik meja, seorang wanita paruh baya tampak meladeni pengunjung mengelilinginya satu persatu, yaitu Mangut Belut Mbak Surani.

Aneka Lauk / doc.pribadi
Aneka Laut di Belut Mbak Surani (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Mbak Surani dengan telaten melayani satu persatu pelanggannya. Beliau secara teratur menanyakan pesanan, dilanjutkan dengan mengambil sayur atau lauk dari panci serta mangkuk di depannya.

Sedang Meladeni Permintaan Pelanggan / doc.pribadi
Mbak Surani sedang meladeni pelanggan (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Dari sebuah panci berukuran besar berisikan kuah berwarna jingga kemerahan, beliau menyendok dan mengeluarkan isinya: belut dalam berbagai ukuran. Belut Mbak Surani, inilah kuliner legendaris yang jadi andalannya dan banyak diburu.

Belut Kaya Nutrisi

Seporsi Mangut Belut sudah Siap / doc.pribadi
Seporsi mangut belut (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Godean dikenal sebagai penghasil belut cukup besar di Jogja. Tak salah jika banyak varian masakan belut ditemukan di sini.

Belut sendiri adalah sejenis ikan berbentuk kecil memanjang, sepintas mirip ular. Hewan ini berkulit licin dan banyak hidup di sawah-sawah berlumpur.

Meski deskripsi di atas mungkin kurang begitu menarik, belut banyak mengandung nutrisi seperti zat besi, kalori, fosfor, hingga vitamin D – bagus untuk tulang.

Mangut sendiri merupakan salah satu makanan khas di Jogjakarta. Umumnya dimasak dengan bahan ikan lele. Namun Godean punya ciri khas sendiri, dengan memanfaatkan daging belut.

Berjualan sejak 1997

Selamat Menikmati Seporsi Mangut Belut / doc.pribadi
Seporsi mangut belut yang menggoda (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Mbak Surani, begitu panggilannya, telah berjualan mangut belut sejak 1997. Ia sama sekali tak beranjak dari seberang Pasar Godean.

Perlu sedikit kejelian untuk mengenali Mbak Surani. Apalagi beliau tidak membuka tenda dan membuat papan nama khusus, sehingga mungkin banyak yang tak menyangka beliau adalah sosok legendaris di balik lezatnya mangut belut Godean.

Mbak Surani membuka lapaknya di sebuah lahan lumayan luas, yang di pagi hingga sore hari difungsikan sebagai parkiran motor. Dengan telaten dan rapi, beliau menata segala rupa makanan seperti: tahu, telur, lele, gudeg, dan juga dua panci ukuran sedang berisi mangut belut.

Bukan Lele, Tapi Belut

Belutnya Gurih / doc.pribadi
Nasi belut Mbak Surani sudah melegenda (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Godean merupakan sentra penghasil belut di Jogja. Hal tersebut lantas menginspirasi Mbak Surani untuk memasak belut mangut.

Bahan-bahan dan bumbu yang digunakan tak jauh berbeda dari mangut lele yang sudah banyak dikenal khalayak banyak. Rasanya pedasnya cukup kuat, tapi tidak menghilangkan rasa manis khas makanan Jogakarta. Malah membuat perpaduan yang sungguh paripurna.

Untuk satu porsi nasi mangut belut, Mbak Surani mematok harga Rp15.000. Dijamin enak dan halal, serta mengenyangkan. Namun perlu diperhatikan, duri-duri belut belum terlalu lembut sehingga sedikit berbahaya bagi anak kecil. Sebaiknya dikunyah pelan-pelan hingga benar-benar lembut, sebelum ditelan.

Bagaimana Teman Traveler, tertarik menjajal Belut Mbak Surani? Kalian bisa menemukan alamatnya di depan Pasar Godean, Jl Godean Blok 9, Jetis, Sidoagung, Godean, Kabupaten Sleman, Jogjakarta. Kuliner legendaris ini buka mulai jam 18.00 sampai habis. Selamat mencoba!

Advertisement
Tags
Jogja Jogjakarta kontributor kuliner Jogja kuliner jogjakarta Travelingyuk
Share