Aturan Warm Up Vacation di Bali, Apa Sih Artinya?

no image available

no image available

Advertisement

Sejak 4 Februari lalu, penerbangan internasional ke Bali sudah mulai dibuka. Penerbangan pertama yang mendarat adalah maskapai Garuda Indonesia yang membawa enam orang wisatawan dari Jepang. Mereka diharuskan menjalani warm up vacation, syarat baru untuk turis asing yang masuk ke Bali.

Meski namanya mengandung vacation, ternyata ini adalah aturan yang mirip dengan karantina. Tapi keduanya memiliki perbedaan. Apakah itu?

Warm Up Vacation Artinya…

Turis asing yang datang ke Bali mesti menjalani masa karantina di dalam hotel dengan sistem bubble. Berbeda dengan karantina pada umumnya dimana seseorang tidak boleh meninggalkan kamar sama sekali, pada warm up vacation kamu bisa beraktivitas di area mana saja yang disiapkan oleh pengelola hotel.

Area tersebut di antaranya adalah kolam renang, area fitness, area makan dan pantai yang termasuk kawasan hotel. Menurut Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya, aturan ini bertujuan agar Pelaku Perjalanan Luar Negeri tidak merasa sedang karantina namun hanya pemanasan sebelum mengeksplor Bali atau daerah lain di Indonesia.

Meski bebas keluar kamar dan beraktivitas di hotel, tentu turis asing tetap harus mematuhi protokol kesehatan yang ada. Setelah masa warm up vacation selesai, turis asing tersebut bisa berlibur seperti biasanya.

Tak hanya menunjukkan hasil tes PCR negatif, syarat lain untuk melakukan warm up vacation ini tentu saja adalah kelengkapan vaksin. Jika sudah menerima vaksin dosis lengkap, maka durasi warm up vacation yang mesti dijalani adalah lima hari. Jika hanya menerima dosis pertama, durasi warm up vacation-nya adalah tujuh hari.

Advertisement
Tags
Bali
Share