Amstirdam Coffee and Roastery, Kedai yang Perkenalkan Kopi Asli Malang

Advertisement

Seiring dengan berjalannya waktu, industri kopi di Indonesia semakin dikenal banyak masyarakat. Tak heran, khususnya di Kota Malang banyak coffee shop yang bertebaran dengan menyajikan cita rasa yang berbeda-beda pula. Nah, Beberapa waktu lalu Travelingyuk berkesempatan untuk menelusuri lebih dalam sebuah Coffee Shop yaitu Amstirdam Coffee. Berikut beberapa rangkuman dan cerita menariknya. Simak yuk!

Awal Berdiri

Pemilik Amstirdam Coffee
Pemilik Amstirdam Coffee Sivaraja (c) Travelingyuk

Coffee Shop yang terletak di Ruko Soekarno Hatta Indah No. D18, Kecamatan Lowokwaru ini telah berdiri sejak tahun 2011 lalu. Sivaraja yang merupakan pemilik dari Amstirdam Coffee, memiliki hobi dalam bidang perkopian sejak masa kuliah. Pernah melancong ke luar negri untuk menempuh pendidikan, tepatnya di Australia. Justru di negara tersebut perjalanan kopinya benar-benar dimulai.

Coffee Shop di Australia banyak menggunakan kopi Indonesia untuk sajiannya, terutama Benteng Alla yang terkenal pada tahun 2004. Dengan pengalaman dan hobinya yang suka menjelajah kopi, di Indonesia pun ia menemukan kopi yang memiliki cita rasa tak kalah dengan kopi luar negri. Setelah itu, Raja memulai bisnis perkopiannya di Malang.

Membantu Petani Lokal

Berbagai jenis kopi di Amstirdam
Berbagai jenis kopi di Amstirdam (c) Travelingyuk

Tujuan didirikannya Amstirdam Coffee sendiri adalah untuk memperkenalkan kopi Indonesia terutama kopi Malang Selatan ke masyarakat. Nama Amstirdam merupakan kependekan dari Ampelgading, Sumbermanjing, Tirtoyudo, dan Dampit. Empat kecamatan tersebut terletak di Malang dan merupakan daerah penghasil kopi. Para petani kopi tersebut menyebut diri mereka sebagai petani Amstirdam, oleh karena itu Raja tidak perlu untuk memikirkan nama lain dan langsung menggunakannya.

Pada awalnya, petani tersebut memiliki banyak hasil kopi terutama luwak dan robusta. Namun, mereka tidak memiliki kemampuan dan akses untuk memasarkan produk mereka. Oleh karena itu, coffee shop satu ini mengambil posisi untuk memasarkan produk para petani kopi ke hadapan masyarakat.

Kemauan untuk Belajar

Kebebasan pelanggan untuk bertanya seputar kopi
Kebebasan pelanggan untuk bertanya seputar kopi (c) Travelingyuk

Tentu dalam membangun bisnis, ada pasang surutnya. Sebelum membuka bisnis, Sivaraja pernah berada di belakang layar dengan menjual hasil kopinya yang telah diolah dari pintu ke pintu. Sempat tertipu karena ada supplier yang tidak membayar hasil jerih payahnya, ia berusaha untuk jatuh kedepan.

Arti dari jatuh kedepan adalah menghadapi kegagalan sebagai salah satu motivasi untuk terus maju dan berkembang. Ia pun juga belajar dari orang-orang yang telah berpengalaman di bidang bisnis dan tidak sungkan untuk bertanya.

Jadikan Kempetitor Sebagai Sahabat

Suasana di Amstirdam Coffee
Suasana di Amstirdam Coffee (c) Travelingyuk

Dari sekian banyaknya coffee shop yang bertebaran di kota Malang, hal ini tidak membuat Amstirdam untuk mundur. Bahkan Amstirdam sendiri tidak menganggap mereka sebagai kompetitor, melainkan sahabat. Bahkan jika ada coffee shop yang bangkrut, Amstirdam berusaha untuk medukung mereka dengan terus berusaha mempertahankan kopi di Malang sendiri. “Kita sama-sama belajar, kita sama-sama mencari nafkah. Tujuannya kita pengin membuat kesempatan sebanyak-banyaknya untuk orang di Malang, temen-temen di Malang belajar tentang kopi, belajar tentang usaha.” ujar Raja ketika diwawancarai Travelingyuk beberapa waktu lalu.

Kapan pun Teman Traveler menginjakkan kaki di Malang, pastikan singgah di Amstirdam Coffee dan mencoba sendiri enaknya kopi racikan mereka. Kapan lagi ngopi sambil membantu para petani lokal untuk terus bertahan di industri perkopian, bukan? Setuju?

Advertisement
Tags
amstirdam coffee Indonesia Jawa Timur kuliner kuliner malang Malang
Share