Solo Batik Carnival 2019, Makin Unik dan Mendunia

Solo tampak makin meriah dua hari terakhir. Bukan tanpa alasan, 27 dan 28 Juli lalu, kota kelahiran Presiden Joko Widodo tersebut menghelat Solo Batik Carnival 2019. Memasuki 11 tahun pelaksanaannya, gelaran bertema budaya ini tampak makin unik dan mendunia. Yuk, simak seperti apa kemeriahannya Teman Traveler.

Usung Tema Berbeda

Meriahnya Solo Batik Carnival (c) Kunti Erm/Travelingyuk

Rutin digelar sejak 2008, acara apik yang sarat nilai seni ini tak pernah gagal menyedot animo warga Solo. Tahun ini tema yang diusung sedikit berbeda. Jika biasanya fokus pada unsur budaya lokal, kini kostum peserta dirancang dengan inspirasi tradisi dari sejumlah negara tetangga.

Hal tersebut konsisten dengan tema yang diusung, ‘Shuvarnabhumi The Golden Of Asean’. Diharapkan gelaran Solo Batik Carnival bisa menjadi logam mulia yang kilaunya bisa terpancar hingga ke kawasan Asia Tenggara. Soal inspirasi busana, para peserta kebanyakan mengambil dari Malaysia, Filipina, Brunei, Laos, Kamboja, Thailand, Vietnam, Singapura, Myanmar, serta Timor Leste.

Dibuka Marching Band dan Paskibra

Marching Band sebagai pertunjukan pembuka (c) Kunti Erm/Travelingyuk

Solo Batik Carnival 2019 dibuka dengan arak-arakan marching band. Dari kejauhan tabuhan drumnya sudah terdengar, membuat animo penonton makin tinggi. Suasana makin meriah lewat hadirnya parade Paskibra, lengkap dengan bendera merah putih.

Gadis pembawa spanduk (c) Kunti Erm/Travelingyuk

Berikutnya acara utama pun dimulai. Satu demi satu peserta berjalan menyapa penonton, mengenakan kostum unik yang sudah disiapkan sejak lama. Mereka mengayun langkah perlahan menuju Balaikota Surakarta sembari menyapa penonton. Kilatan lampu flash dan suara shutter mewarnai jalannya parade, semua berebut ingin mengabadikan momen keren ini.

Diiringi Partisipasi Gubernur

Animo masyarakat begitu tinggi (c) Kunti Erm/Travelingyuk

Sebagai Bupati Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tentu tak ingin absen meramaikan Solo Batik Carnival 2019. Orang nomor satu Jateng tersebut ikut dalam rombongan parade, membuat para penonton makin antusias dan penasaran. Meski padat, situasi tetap terkendali. Semua tampak sabar menanti peserta demi peserta muncul. Semua lelah seolah hilang, larut dalam serunya acara.

Pertunjukan Keberagaman

Peserta dengan kostum unik (c) Kunti Erm/Travelingyuk
Parade peserta yang sedot antusiasme penonton (c) Kunti Erm/Travelingyuk

Kehadiran parade kostum warna-warni dengan bentuk beragam makin memancing antusiasme penonton. Masing-masing peserta usung ciri khas unik dari negara Asia Tenggara, sembari tak lupa menciptakan paduan keren dengan motif batik khas Solo. Hasilnya, sebuah arak-arakan kreatif dan beragam. Tampak elok dipandang. Benar-benar pantang dilewatkan.

Area Kuliner

Area kuliner (c) Kunti Erm/Travelingyuk
Duduk santai usai lelah menyaksikan pawai (c) Kunti Erm/Travelingyuk

Guna mengantisipasi penonton yang mulai lelah dan lapar, panitia Solo Batik Carnival 2019 menyediakan area khusus untuk kuliner. Hal ini juga membuat jalanan terlihat rapi karena sudah ada kawasan tersendiri untuk para penjual makanan dan minuman. Sajian yang hadir pun cukup beragam.

Itulah sedikit pengalaman saya menyaksikan meriahnya Solo Batik Carnival 2019. Buat Teman Traveler yang kelewatan megahnya gelaran ini, jangan khawatir. Susun dengan matang rencana jalan-jalan ke Solo dan pastikan untuk hadir di festival tahun depan. Jangan sampai kelewatan ya.