Lumbini Jogja, Ngopi di Sini Wajib Lepas Alas Kaki

Rumah bisa jadi tempat paling nyaman untuk melepas penat dan menutup hari. Nah, ngomong-ngomong tentang rumah, di Jogja kafe yang nyamannya nggak kalah sama rumah sendiri. Dijamin semua lelah bakal mendadak hilang di sini. Bertajuk Warung Apresiasi Lumbini, yuk simak ulasan lengkap soal coffee shop unik ini Teman Traveler.

Alas Kaki Wajib Dilepas

Masuk wajib lepas alas kaki (c) Ade Alvian/Travelingyuk
Logo Warung Apresiasi Lumbini (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Lumbini menempati sebuah limasan, bentuk bangunan rumah yang banyak digunakan penduduk Jogja pada jaman dulu. Sejumlah dindingnya terlihat sangat tebal, mirip bangunan tua di sekitaran Keraton, Benteng Vredeburg, maupun Taman Sari. Permukaan lantainya masih dilapisi tegel lawas yang siap berikan sensasi segar di telapak kaki Teman Traveler, bagai seorang terapis yang siap menghilangkan semua penat kalian.

Bangunan utama Lumbini (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Lumbini sendiri merupakan perpaduan antara rumah, art space, coffee shop, dan working space. Lokasinya ada di selatan Jogja, dekat Prawirotaman, tepatnya di Gang Menukan, Brontokusuman, Mergangsan.

Bagaikan rumah sendiri, kafe ini tawarkan suasana nyaman dan tidak terlalu terganggu bisingnya lalu lalang kendaraan. Lingkungan sekitarnya terasa tenang, dihiasi rimbunan taman hijau, pepohonan, dan kehadiran beragam barang klasik nan unik sebagai dekorasi.

Waktunya menikmati kopi (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Konsep tersebut nampak dari penataan tempatnya. Di satu sisi terdapat sejumlah bangku dan meja tertata rapi, sementara di sisi lain ada karpet untuk pengunjung yang ingin duduk lesehan.

Buku ini bebas dibaca pengunjung (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Selain itu ada sebuah ruang lumayan terbuka dengan sejumlah rak berisi sejumlah koleksi buku. Semuanya bebas dibaca oleh para pengunjung. Jika bosan, Teman Traveler juga bisa mengagumi sejumlah karya lukisan, foto, dan mural di sini.

Racikan Iced Coffee Cube Nikmat

Iced Cube Coffee (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Lumbini menyajikan racikan kopi dengan beragam metode pemrosesan, mulai dari aeropress, V60, kalita, hingga tubruk. Namun menurut saya yang paling menarik adalah Iced Cube Coffee atau kopi yang disimpan lama dalam lemari pendingin hingga menjadi es. Penyajiannya diletakkan begitu saja dalam gelas dan tinggal dicampur susu sesuai selera.

Rasanya benar-benar enak dan cukup membuat kagum. Ditambah lagi penyajiannya lumayan unik, menggunakan gelas mungil dan toples kaca. Layak untuk dicoba.

Donatnya beneran enak lho (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Buat Teman Traveler yang mendambakan camilan, wajib memesan donat di sini. Teksturnya benar-benar lembut dan memanjakan lidah. Sangat cocok dipadukan bersama segelas kopi.

Deretan menu di sini dibanderol dengan harga yang dijamin sangat ramah kantong Teman Traveler. Sangat worth it pokoknya. Dijamin kalian betah menghabiskan waktu di sini.

Penuh Inspirasi

Deretan karya seni dipajang di dinding (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Dengan segala kenyamanan yang ditawarkan, Lumbini bisa jadi ‘rumah’ kedua sepulang kerja atau kuliah. Tempat ini buka mulai pukul 16.00 hingga 00.00. Suasananya sangat cocok untuk ngobrol santai maupun mengerjakan tugas.

Tiap sudut kafe ini juga pancarkan aura artsy yang kental. Memandangnya saja sudah cukup untuk berikan inspirasi atau pancarkan ide-ide baru. Hampir tiap sudutnya dihiasi aneka karya seni, tanaman hias, maupun asesoris lawas yang tampak memanjakan mata.

Logo Lumbini (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Itulah sedikit pengalaman saya bersantai sore di Lumbini Jogja. Buat Teman Traveler yang sedang menjelajah wisata Jogja dan mendambakan pengalaman nongkrong serasa di rumah sendiri, tempat ini bisa jadi alternatif. Jangan lupa mampir ya.