Yammie Ketandan Malioboro, Kuliner Tiongkok Nikmat Dijamin Halal

Advertisement

Sejarah Indonesia tidak bisa dilepaskan dari pengaruh budaya Tiongkok. Penetrasinya sudah terasa sejak dulu, bahkan sebelum era kemerdekaan. Kawasan Malioboro di Jogjakarta termasuk salah satu yang merasakan pengaruh budaya Tiongkok. Daerah ini dulunya sempat dikuasai pendatang Tionghoa. Tak heran jika kawasan ini juga menjadi lokasi Kampung Ketandan, yang dipadati warga keturunan Tiongkok.

Selain arsitektur bangunan, pengaruh Tiongkok di Jogja juga terasa dalam sajian kuliner. Salah satunya adalah Yammie, sajian turunan mie. Jika sedang berada di Malioboro, Teman Traveler wajib mencicipi kedai Yammie Ketandan yang melegenda.

Tidak Jauh dari Malioboro

Logo Yammie Ketandan
Logo kedai didominasi warna merah Khas (c) Gallant Tsany A/Travelingyuk

Sesuai namanya, Yammie Ketandan berada di Kampung Ketandan. Kawasan pecinan di Malioboro ini kerap jadi pusat kegiatan warga keturunan Tionghoa di Jogjakarta. Salah satunya adalah Pekan Budaya Tionghoa yang rutin digelar tiap Imlek.

Nuansa Tiongkok sangat terasa begitu berada di kawasan Kampung Ketandan. Tak perlu heran jika menemukan banyak rumah dengan arstitektur bergaya oriental di sini. Apalagi jika sudah memasuki bulan-bulan Tahun Baru China, suasananya akan terasa kian meriah.

Tawarkan Suasana Otentik

Tampak Luar Yammie Ketandan
Eksterior kayu Yammie Ketandan memberi kesan antik (c) Gallant Tsany A/Travelingyuk

Tak hanya makanan enak dan halal, Yammie Ketandan juga menghadirkan nuansa khas China tempo dulu di kedainya. Dinding bangunan yang mereka tempati terbuat dari kayu. Ada pula tambahan ornamen antik seperti kamera jadul dan benda antik retro lain. Pengunjung serasa dibawa merasakan atmosfer Malioboro beberapa dekade silam.

Jangan lupa membawa kamera atau siapkan outfit terbaik. Pasalnya ada beberapa sudut menarik yang bisa dijadikan sebagai latar belakang berfoto. Dijamin hasilnya bakal Instagenic dan bisa dijadikan tambahan konten di media sosial.

Nikmat dan Halal

Gerobak digunakan untuk memasak
Gerobak tempat siapkan Yammie (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Soal rasa sudah tidak perlu diragukan lagi. Meski baru berdiri pada 2017, kuliner Jogja ini sudah punya banyak penggemar. Yammie yang disajikan memiliki rasa gurih. Tambahan topping jamur, pangsit rebus, dan pangsit goreng bikin lidah serasa kian dimanjakan.

Racikan bumbunya pun sangat pas. Minyak, kaldu, bawang putih, dan komponen lain berpadu dengan mantap. Asyiknya lagi, semua sajian di sini dijamin halal. Teman Traveler muslim tidak perlu ragu jika ingin mencicipi makanan di sini.

Yammie Pangsit dipadu dengan topping jamur yang lezat
Seporsi Yammie Pangsit dengan topping jamur (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Mie yang disajikan tampak mungil dan ringan, namun Teman Traveler takkan merasa kurang atau kebanyakan. Pas di perut dan pastinya memanjakan lidah.

Ditambah lagi Yammie Ketandan mengusung konsepnya jadul dengan interior rumah kuno ala Tiongkok. Suasana di dalam kedai kian terasa nyaman dan menarik. Teman Traveler bakal serasa seperti sedang menikmati semangkuk mie di dalam setting film-film mandarin legendaris. Kehadiran usaha kuliner ini seolah menawarkan ketenangan di tengah hiruk-pikuk Malioboro.

Yammie Biasa tetap dengan sayur dan jamur yang melimpah
Semangkuk Yammie biasa (c) Gallant Tsany A/Travelingyuk

Tertarik mampir ke Yammie Ketandan? Kedai ini beralamat lengkap di Jl Ketandan Wetan no 14, Ngupasan, Gondomanan. Menunya dibandrol rata-rata Rp12.000 saja. Mereka biasanya buka mulai pukul 10.00 hingga 21.00 selama Senin-Kamis dan Sabtu. Khusus Jumat, mereka buka mulai pukul 13.00-21.00. Siap mencicipi si enak satu ini?

Advertisement
Tags
Indonesia Jogja kontributor kuliner Jogja kuliner jogjakarta Travelingyuk
Share