Hujan tidak berhenti turun, bikin perut lapar terus akibat cuaca dingin. Salah satu kuliner yang pas menemani adalah sajian berkuah soto tangkar. Lebih nikmat lagi disantap kala masih hangat. Salah satu warung soto tangkar di Tangerang Selatan yang populer dan legendaris adalah milik Pak Mahmud atau dikenal juga sebagai Pak Uban.
Soto tangkar sendiri merupakan sajian khas betawi yang konon sudah ada semenjak zaman Belanda. Dahulu orang-orang meraciknya dengan tulang dan iga karena daging sapi hanya boleh dikonsumsi oleh orang Belanda. Namun tentunya sekarang sudah mengalami perubahan. Jadi ada cerita apa dibalik munculnya Soto Tangkar Mahmud? Simak ulasan berikut, ya.
Eksis Semenjak Pasca Reformasi
Soto Tangkar Mahmud di Tangerang Selatan tersebut sudah eksis bahkan semenjak pasca reformasi tahun 1998. Jadi ia telah setia menemani selama hampir 60 tahun! Anak Pak Mahmud yaitu Pak Juni adalah orang dibalik berdirinya kuliner legendaris satu ini. Beliau jugalah yang meracik dan melayani para pembeli.
Kedai ini merupakan cabang dari Soto Tangkar Tanah Tinggi, Senen, Jakarta Pusat. Tempat makan satu ini juga tidak kalah legendaris, bahkan sudah berumur hampir sama dengan kemerdekaan Indonesia.
Habiskan Sampai 40 Kg Daging Tiap Hari
Saking larisnya, Soto Tangkar Mahmud di Tangerang Selatan tersebut menghabiskan bahan baku utama sampai 40 kilogram per hari. Terdiri dari daging sapi, jeroan, dan ekornya.
Bagaimana tidak? Pengunjung memang selalu memadati tempat makan legendaris tersebut, terutama saat jam makan siang. Bahkan penggemarnya pun tidak hanya berasal dari Tangerang saja, ada juga yang dari kawasan Jakarta dan sekitarnya.
Varian Menu di Warung
Menu andalan warung ini tentunya soto tangkar, isinya bisa memilih. Di antaranya daging sapi, jeroan, maupun dicampur. Selain itu, terdapat sajian nikmat lain yang patut dicoba. Seperti sop buntut dan sate sapi.
Ada juga menu yang tercipta berkat request sang pelanggan yaitu sate kuah, alias sate daging sapi disiram kuah soto tangkar. Ada juga sop campur yaitu isian soto yang disiram kuah sop buntut.
Icip Soto Tangkar Mahmud
Teman Traveler tidak perlu sampai gesek ATM berkali-kali, sebab harganya terjangkau sekitar Rp25 ribuan per porsi. Penasaran pengin buktikan kelezatannya? Langsung saja melipir ke seberang Pusdik Lantas Polri Jalan Bhayangkara, Serpong, Tangerang Selatan.
Setelah baca ulasan di atas, jadi makin laper, ya. Ada yang sudah pernah mencobanya? Bagaimana menurut Teman Traveler?
