Jika Teman Traveler mendengar nama Kota Blitar, pasti yang terbersit di pikiran anda adalah Bung Karno. Blitar merupakan kota yang menjadi tempat peristirahatan terakhir presiden pertama Republik Indonesia. Selain itu, Blitar juga menyimpan keberagaman kuliner tradisional lezat, unik, dan sebagian sudah sulit ditemukan. Apa saja sajian kuliner tradisional Blitar yang wajib dicicipi oleh Teman Traveler jika berkunjung ke kota ini? Berikut ulasannya.
Nasi Pecel
Kuliner yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi. Begitu banyak warung nasi pecel yang enak dan legendaris di Blitar, salah satunya adalah Nasi Pecel Mbok Sani yang terletak di Dusun Kembangan, Desa Sumberjo, Kecamatan Sanankulon yang sudah berdiri sejak 1970. Di warung nasi pecel ini, Teman Traveler dapat menikmati nasi pecel dengan kombinasi sayur beragam antara lain taoge, daun singkong, daun pepaya, kacang panjang, dan kecipir. Bumbu pecel yang enak dan tidak terlalu pedas dengan kesegaran daun jeruk purut menambah nikmatnya nasi pecel ini. Di samping itu, Teman Traveler juga bisa memilih berbagai macam lauk, antara lain tahu dan tempe goreng, perkedel, dan bahkan menjeng atau terasi kedelai yang sudah jarang kita temui tersedia di warung ini. Tidak lupa dengan pelengkap rempeyek kacang atau ebi yang bisa dipilih. Warung ini buka mulai pukul 6 sampai 10 pagi.
Pecel Punten
Apa yang membedakan pecel punten dengan nasi pecel biasa? Sesuai dengan namanya, pecel punten disajikan menggunakan punten sebagai pengganti nasi. Punten terbuat dari beras yang dimasak dengan santan,
daun salam dan lengkuas, kemudian nasi yang sudah matang ditumbuk sampai halus dan dipres ke dalam cetakan dan disajikan dalam keadaan dingin dipotong-potong sehingga menjadikan teksturnya sangat lembut dengan citarasa gurih. Untuk dapat mencicipi kuliner ini, Teman Traveler bisa mendapatkannya di Pasar Pon kota Blitar di pagi hari pukul 06:00 sampai 09:00, atau di Jalan Ahmad Yani timur, kecamatan Sananwetan di depan Gereja Kristen Injili Nusantara (GKIN) yang buka pukul 17:00 sampai 21:00.
Sompil
Kuliner tradisional yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu ini memiliki citarasa yang unik meskipun bisa dibilang sederhana. Sompil terdiri dari irisan lontong dengan sayur campur yang terdiri dari nangka muda, kacang panjang, dan kacang lotho atau lentho dengan kuah santan kental, dilengkapi dengan bumbu urap dan ditaburi bubuk kedelai.
Jika berkunjung ke kota Blitar, Teman Traveler dapat menemukannya di satu warung sederhana di Jalan Kelud, tepat di depan Stadion Soeprijadi Kota Blitar, yang buka dari jam 17:00 sampai 21:00.
Blendi Tewel/Nangka Muda
Bagi Teman Traveler penikmat kuliner pedas, tak ada salahnya mencoba kuliner khas Blitar yang bernama blendi ini. Blendi merupakan sayur dengan cabai rawit melimpah yang biasanya menggunakan tewel atau nangka muda sebagai komponen utamanya. Ada 2 macam blendi, yaitu basah dan kering. Originalnya blendi basah berkuah, namun beberapa tahun terakhir dikembangkan menjadi blendi kering mirip dengan gudek namun dengan citarasa yang pedas. Blendi disajikan dengan nasi dan aneka lauk pauk yang bisa dipilih sesuai keinginan. Blendi bisa dijumpai di beberapa pedagang kaki lima di Blitar, namun untuk blendi kering bisa dijumpai di Blendi Moy yang terletak di Dusun Pakal, Desa Bangle, Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Es Pleret
Kuliner es yang satu ini tidak akan ditemukan di kota lain selain Kota Blitar. Es pleret berisi bola-bola dari tepung beras dengan tekstur yang kenyal dan khas dilengkapi dengan dawet sebagai pelengkapnya dan ada juga yang menambahkan potongan serabi. Menggunakan gula merah beraroma pandan sebagai pemanisnya dan kuah santan yang gurih menambah segarnya citarasa es pleret ini. Teman Traveler bisa menemukan es pleret dijual di berbagai kaki lima di area alun-alun Kota Blitar, di area Makam Bung Karno dan masih banyak lainnya.
Nah, bagaimana setelah menyimak ulasan singkat tadi? Silakan dicicipi saat berkunjung atau sekadar mampir ke Blitar ya, siapa tahu Teman Traveler akan jatuh cinta dengan citarasanya.