Pejuang Kuliner Indonesia, Mengenalkan Sajian Nusantara Sampai Kancah Internasional

Advertisement

Indonesia mempunyai beragam jenis kuliner yang patut dikenal oleh semua kalangan bahkan sampai dunia internasional. Hal tersebut juga menjadi jendela cakrawala bagi kemajuan pariwisata. 4 pejuang kuliner Indonesia berikut mendedikasikan diri untuk mengenalkan penganan khas Indonesia beserta kisah di baliknya. Siapa sajakah mereka?

Petty Elliot, Chef Sekaligus Penulis Kuliner

Petty Elliot via Instagram @lareservasotogrande

Pejuang kuliner Indonesia versi Travelingyuk berikutnya adalah Petty Elliot yang merupakan chef sekaligus penulis kuliner. Berbarengan dengan menulis buku kuliner, Chef Petty juga sering melakukan kolaborasi dengan chef lokal maupun internasional.

Melalui buku-bukunya, Chef Petty memperkenalkan sajian Indonesia ke kancah internasional. Seperti Jakarta Bites: Exploring Vibrant Street Food from the Heart of Indonesia yang berhasil menyabet penghargaan dalam kategori street food dari Gourmand World Cookbook Awards 2017. Sesuai judulnya, buku ini membahas mengenai beragam street food di Jakarta.

Ada pula Papaya Flower: Manadonese Cuisine Provincial Indonesian Food, buku yang menceritakan mengenai kuliner khas Manado. Juga menjadi media bagi dunia internasional untuk lebih mengenal penganan Indonesia lewat event Frankfurt Book Fair beberapa tahun lalu.

William Wongso, Ikon Kuliner Nusantara di Kancah Internasional

Pejuang Kuliner Indonesia
Chef William Wongso via Instagram @mykitchensa // Samantha Pinto & HM Images

Siapa yang tak kenal William Wongso? Pejuang wisata Indonesia yang telah melanglang di dunia kuliner selama puluhan tahun. Beliau ikut mengenalkan ragam penganan khas Indonesia hingga ke mancanegara.

Salah satunya melalui buku Flavors of Indonesia: William Wongso’s Culinary Wonders. Berhasil meraih Best Cookbook of the Year dari Gourmand World Cookbook Awards 2017.

Bukan hanya membahas jenis-jenis kuliner khas Nusantara, Flavors of Indonesia: William Wongso’s Culinary Wonders juga mengulik kisah di baliknya. Sehingga memungkinkan pembaca untuk ke depannya menjajal makanan tersebut sembari mengingat kembali cerita latar belakangnya.

Selain melalui buku, Chef William Wongso juga ikut serta dalam beragam kegiatan tingkat internasional. Salah satunya sebagai anggota koki dunia Elite de la Boulangerie International yang membawanya menjadi juri kompetisi bergengsi Bakery Master di Paris tahun 2018 silam.

Menurut William Wongso, pariwisata Indonesia terutama dunia kuliner dapat lebih dikenal oleh dunia dengan mengikuti festival atau event bertaraf internasional. Itulah yang selama ini dilakukan oleh sang maestro demi dikenalnya makanan Nusantara.

Andrian Ishak, Pelopor Gastronomi Molekuler di Indonesia

Chef Andrian via Instagram @andrianishak

Pejuang kuliner Indonesia yang cukup dikenal dalam memperkenalkan makanan berbasis gastronomi molekuler adalah Andrian Ishak. Chef ini uji coba membuat makanan tersebut sejak tahun 2007an. Kemudian ia pun membuka restoran Namaaz Dining yang kini begitu populer.

Chef Andrian tidak henti-hentinya berinovasi dalam menyajikan kuliner unik namun khas Indonesia. Bahkan setidak kurang lebih 6 bulan sekali, tema menu di Namaaz Dining berubah. Konon hal tersebut dilakukan untuk memberikan pengalaman berbeda bagi tamu dan supaya mereka juga tidak bosan.

Namaaz Dining sendiri menyajikan aneka olahan makanan tradisional Indonesia dengan sajian apik. Sebut saja udang sambal roa namun bentuknya batu maupun kerak telur yang dibuat mirip cream.

Chef Wira Hardiansyah, Pembedah Sejarah Kuliner Nusantara

Chef Wira Hardiyansyah (c) Travelingyuk/Nasrul Jafar

Pejuang kuliner Indonesia selanjutnya adalah Travelling Chef Wira Hardiansyah yang selalu mengulik akar kisah di balik sajian Nusantara. Di antaranya aspek sejarah, budaya, filosofi, geografi, bahkan sampai pertaniannya.

Bahkan sebagai orang Indonesia sendiri terkadang ada yang tidak tahu makna suatu hidangan umum. Sebut saja tumpeng. Selama ini nasi diambil di bagian pucuk, rupanya yang tepat adalah mengeruknya dari bawah.

Bukan tanpa alasan, pucuk nasi tumpeng merupakan simbol Tuhan, semakin ke bawah adalah umatnya. Bila memotong bagian atas artinya memotong berkah Tuhan. Maka harus diambil dari bawah walau nantinya nasi akan hancur, sebab itu sudah kehendakNya.

Di sinilah peran Chef Wira Hardiansyah dengan memberi seminar dan kelas masak di seluruh penjuru Nusantara. Dia pun beberapa kali berkolaborasi dengan koki mancanegara seperti Jepang untuk bersama-sama membedah jajanan dari dua negara ini.

Bukan hanya pejuang kuliner di atas yang dapat mengenalkan sajian khas Indonesia sampai ke mancanegara. Kita pun bisa, misalnya dengan membuat konten berkualitas mengenai kuliner Nusantara. Teman Traveler sudah melakukannya?

Advertisement
Tags
Indonesia LoMudaLoBisa Pejuang Kuliner Indonesia profil
Share