Hei Teman Traveler, pernahkah kalian bayangkan wisata kuliner di Jawa Tengah dengan nuansa yang berbeda, ditemani rindangnya kebun bambu? Sensasi unik ini bisa kalian rasakan di Pasar Papringan Ngadiprono, Temanggung, Jawa Tengah.
Desa tempat Pasar Papringan awalnya sepi. Namun, kini mendadak ramai karena banyak wisatawan yang penasaran. Sebab, di sini pengunjung bisa merasakan aneka makanan tradisional khas Jawa, sambil menikmati aneka pentas seni. Penasaran seperti apa uniknya? Yuk, simak cerita saya.
Berada di Perkebunan Bambu
Pasar Papringan berlokasi di Dusun Ngandiprono. Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Beda dengan pasar pada umumnya, pasar ini berada tepat di bawah rindangnya perkebunan bambu.
Suasana asri dan alaminya benar-benar membuat pengunjung nyaman. Belum lagi udara sekitarnya yang terasa sangat sejuk. Ini yang membuat pasar lantas dinamakan ‘papringan’, diambil dari kata ‘pring’ yang dalam Bahasa Jawa berarti bambu.
Gunakan Mata Uang Unik
Semua transaksi di Pasar Papringan wajib menggunakan koin khusus. Oleh karena itu, di dekat pintu masuk disediakan tempat khusus untuk menukarkan uang tunai dengan koin bambu. Satu koin setara dengan Rp2.000.
Sayangnya, jika koin bambu masih tersisa tidak bisa ditukarkan dengan uang tunai. Tapi tenang saja, Teman Traveler masih bisa menggunakannya lagi berkunjung ke Pasar Papringan.
Keunikan inilah yang membedakan Papringan dengan pasar pada umumnya. Jika biasanya Teman Traveler membeli barang menggunakan uang rupiah, di sini kalian harus memakai alat tukar dari bambu yang dinamakan ‘pring’.
Jam Operasional
Pasar Papringan tidak buka setiap hari, hanya di saat-saat tertentu. Istilahnya adalah ‘selapan dino ping pindo’, artinya hanya buka dua kali dalam 35 hari. Kalian bisa mampir saat Minggu Wage serta Minggu Pon. Para pecinta kuliner jangan melewatkan momen tersebut ya, tandai di kalender jika perlu.
Pertunjukan Kesenian
Di Pasar Papringan juga terdapat pertunjukan kesenian, mulai dari musik hingga tarian tradisional. Hal ini bisa makin menambah kesan positif serta pengetahuan pengunjung soal jenis alat musik dan tari asli Jawa.
Teman Traveler juga bisa berjalan santai sambil berwisata kuliner di bawah rindangnya rumpun bambu. Suasananya bakal terasa asyik diiringi alunan gamelan yang syahdu. Dijamin, kalian bakal nyaman berada di sini.
Aneka Ragam Kuliner
Pasar Papringan sediakan beragam kuliner, mulai dari jajanan pasar hingga makanan berat. Teman Traveler bisa cicipi jajan pasar gethuk, jadah, tiwul, dan masih banyak lagi. Harga yang dibanderol sangat murah. Kalian cukup bayar 1-6 koin bambu atau setara dengan Rp2.000 hingga Rp12.000 untuk nikmati aneka makanan khas di sini.
Camilan di sini disimpan dalam wadah toples jadul, sama seperti kebiasaan zaman dulu. Beberapa dari Teman Traveler mungkin langsung teringat pada masa kecil dan bernostalgia dengan atmosfer pedesaan di sini. Soal harga, semua camilan dan minuman di sini dibanderol sekitar 1-2 koin pring.
Jual Aneka Kerajinan Bambu
Buah tangan atau suvenir dari bambu unik kerap jadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung di sini. Beragam kerajinan tersebut ditawarkan dengan harga 1-15 koin atau berkisar antara Rp2.000 hingga Rp30.000. Cukup murah, kan?
Permainan Tradisional
Adakah di antara Teman Traveler yang mulai kangen dengan permainan masa kecil tempo dulu? Sekarang hampir semuanya sudah jarang ditemukan atau bahkan puna sama sekali. Nah, di sini kalian berkesempatan menjajal lagi aneka keseruan tradisional seperti egrang, lompat tari, bakiak, dan masih banyak lagi.
Oh ya, Teman Traveler juga bisa berfoto ala-ala lho di sini. Jadi jangan lupa kenakan pakaian terbaik dan siapkan pose yang unik, ya. Dijamin hasil gambarnya bakalan keren deh.
Itulah sedikit pengalaman saya liburan di Pasar Papringan Temanggung. Tertarik merasakan wisata kuliner dengan nuansa pedesaan yang unik? Yuk, langsung mampir ke sini.