4 Kuliner Tahun Baru Islam Tiap Daerah, Enaknya Bikin Kepikiran

Advertisement

Menjelang Tahun Baru Islam atau biasa disebut bulan Suro, Indonesia selalu punya tradisi unik tersendiri untuk merayakannya. Mulai dari perayaan, pakaian, hingga kulinernya, selalu memiliki makna yang mendalam. Perayaan 1 Suro ini sudah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Indonesia. Kali ini Travelingyuk akan menjabarkan beberapa kuliner tahun baru Islam tiap daerah berikut ini.

1. Bubur Suro, Jawa

Bubur Suro via Instagram/@belangaindonesia

Umat muslim di daerah Jawa identik dengan bubur Suro untuk merayakan Tahun Baru Islam. Bahan dasar bubur ini adalah beras, santan, jahe, sereh, dan garam. Mempunyai makna mendalam, bubur Suro ini melambangkan penghormatan kepada para leluhur. Menariknya, bubur ini biasa ditambahkan kembar mayang sebagai pelengkap.

2. Bubur Pitunrupa, Bugis

Bubur Pitunrupa via Instagram/@dapoer_bu_nik

Bubur Pitunpura dikenal sebagai kuliner yang identik dengan tradisi Jawa dan Bugis-Makassar. Terdiri dari bubur merah dan putih yang dilengkapi dengan candil, sum-sum, ketan hitam dan lainnya.

Bubur ini dibuat setiap hari ke 10 Muharram dan memiliki nama lain seperti Bubur Tujuh Rupa dan Bella Pitunrupa. Filosofi dari tujuh rupa ini merupakan jumlah hari dalam satu minggu, sebagai artian hitungan rezeki yang semakin berlimpah. 

3. Jepe Sura, Pangkep

Jepe Sura via Facebook/Haji Fatimah

Dalam memperingati Suro, Masyarakat Pangkep, Sulawesi Selatan dan sekitarnya membuat Jepe Sura untuk merayakannya. Kuliner ini memiliki arti yaitu Jepe yang berarti bubur nasi dan Sura yang berarti muharram.

Jepe Sura merupakan beras yang dimasak dengan santan kental sehingga rasanya lebih gurih. Biar lebih nikmat, biasanya bubur ini dilengkapi ikan bolu, abon, telur dadar, dan tumpi-tumpi. Tumpi-tumpi merupakan daging ikan yang dicampur berbagai rempah.

4. Jenang Suran, Surakarta

Jenang Suran via Instagram/@kusumasahidprince

Jenang Suran merupakan kuliner asli Keraton Kasunanan Surakarta. Jenang suran atau biasa disebut bubur Suran ini jarang ditemukan karena hanya dibuat saat Tahun Baru Suro. Masyarakat Surakarta selalu mengandalkan jenang dalam setiap tradisinya, hal ini sebagai tanda syukur kepada Tuhan YME.

Jenang biasanya terbuat dari tepung beras atau tepung ketan yang dimasak dengan santan dan ditambahkan gula merah atau putih. Biasanya jenang ini disajikan dengan sayur krecek dan olahan kedelai seperti tempe kering.

Kuliner Tahun Baru Islam memang selalu ditunggu-tunggu oleh umat muslim di Indonesia. Tentunya momen ini bisa dijadikan renungan untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Jadi, Teman Traveler sudah pernah mencicipi yang mana?

Advertisement
Tags
Indonesia kuliner kuliner islam suro tahun baru islam
Share