Kepulauan Banda tersohor sebagai penghasil rempah-rempah seperti pala dan kenari, sampai-sampai pada abad ke-16 menjadi rebutan beberapa negara seperti Belanda dan Inggris untuk menguasai perdagangan pala. Jejak penjajahan zaman Belanda masih bisa disaksikan, salah satunya Benteng Belgica serta sisa-sisa kebun pala pada masa kolonial. Tidak heran jika beberapa kuliner di Kepulauan Banda berbumbu kedua rempah-rempah tersebut. Ada apa saja sih?
Roti Bakar Selai Pala
Sebagai penghasil tanaman pala, tidak heran kalau kuliner di Kepulauan Banda menggunakan buah ini sebagai bumbu atau olahan lain. Roti bakar selai pala merupakan penganan yang umum ditemukan di Kepulauan Banda, terutama sebagai menu sarapan. Beberapa potong roti bakar dihidangkan dengan semangkuk kecil selai pala, lebih nikmat jika ditambah teh hangat.
Ikan Kuah Pala
Tidak hanya sebagai penghasil rempah-rempah, Kepulauan Banda juga kaya akan hasil lautnya seperti ikan. Sehingga kuliner di Kepulauan Banda beberapa berbahan dasar ikan laut, salah satunya ikan kuah pala. Ikan yang biasa digunakan adalah tenggiri, cakalang, dan tongkol. Ikan kuah pala memiliki cita rasa gurih akibat penggunaan santan berpadu sedikit pedas karena buah pala, serta asam berkat campuran air asam.
Tumis Terong Saus Kenari
Selain pala, Kepulauan Banda juga merupakan penghasil kenari. Konon pohon pala akan tumbuh dengan lebih baik di bawah naungan pohon kenari. Kuliner di Kepulauan Banda berbahan kenari salah satunya adalah tumis terong saus kenari. Sederhana saja cara membuat masakan ini, kenari yang sudah ditumbuk halus dicampur dengan berbagai rempah-rempah kemudian ditumis. Kalau bumbu sudah matang, barulah terong dimasukkan, ditumis lagi sampai matang.
Ulang-ulang
Ulang-ulang sekilas mirip dengan pecel namun terdapat perbedaan. Berisi sayur-sayuran segar, sebut saja kangkung, kacang panjang, terong, taoge, wortel, dan mentimun. Dicampur dengan bumbu berisi kenari tumbuk terasi, cabai ulek, sedikit garam, dan cuka. Inilah kuliner di Kepulauan Banda yang dicampur dengan kenari sebagai bumbu, selain tumis terong saus kenari. Ulang-ulang biasanya disajikan dengan nasi, daun pepaya, dan ikan bakar.
Kue Manto
Kue Manto atau ada juga yang menyebut mento memang tidak mengandung pala maupun kenari, namun merupakan camilan khas di Banda. Kulit luarnya mirip dengan dadar gulung, berisi suwiran ikan cakalang dan kentang yang sudah dimasak. Diberi taburan potongan daun seledri dan bawang goreng. Sebelum disantap, disiram dulu dengan kuah santan kental. Perpaduan bumbu dan topping yang digunakan menimbulkan rasa gurih yang bikin nagih.
Kalau sedang singgah di Kepulauan Banda jangan lupa memasukkan penganan di atas ke dalam daftar wisata kuliner ya. Ada nggak nih Teman Traveler yang sudah pernah menjajal kuliner di Kepulauan Banda secara langsung? Boleh dong bagi ceritanya di kolom komentar ya.
