Jalur Pendakian Semeru Masih Tutup, Siapa Rindu Ranu Kumbolo?

Advertisement

Adakah Teman Traveler yang sudah mulai merindukan Ranu Kumbolo? Danau air tawar di jalur pendakian Gunung Semeru ini memang punya pesona magis. Tak hanya indah, kawasan ini juga kerap jadi lokasi istirahat para pendaki yang hendak menuju Puncak Mahameru.

Pemandangan Ranu Kumbolo saat kabut (c) Rosita/Travelingyuk

Sayangnya, beberapa bulan belakangan Ranu Kumbolo tertutup untuk kunjungan wisatawan. Hal ini tak lepas dari keputusan menutup jalur pendakian Semeru. Sembari menunggu kepastian soal kapan destinasi ini bakal dibuka kembali, yuk kita simak beberapa fakta menariknya.

Pemulihan Ekosistem

Pendaki mendirikan tenda sekitar danau (c) Rosita/Travelingyuk

Sebagian Teman Traveler mungkin sudah tahu bahwa hingga tulisan ini diturunkan jalur pendakian Semeru masih ditutup. Penutupan ini dilakukan rutin tiap tahun selama musim hujan. Dikhawatirkan terjadi cuaca buruk yang bisa mengancam keselamatan pendaki.

Tak hanya itu, penutupan jalur pendakian juga merupakan salah satu upaya untuk mengembalikan kondisi alam sekitar Semeru. Pengelola memberi kesempatan bagi kawasan hutan sekitar puncak tertinggi Jawa tersebut untuk memulihkan diri, usai sembilan bulan belakangan kerap dipadati wisatawan.

Kapan Jalur Pendakian Dibuka?

Panorama danau di pagi hari (c) Rosita/Travelingyuk

Jalur pendakian Semeru resmi ditutup pada 3 Januari 2019. Namun hingga kini belum ada kepastian kapal jalur tersebut bakal dibuka kembali. Apalagi curah hujan tahun ini lumayan tinggi. Pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tentu berharap hal tersebut semakin membantu pemulihan ekosistem sekitar.

Penutupan jalur pendakian Semeru dilakukan setelah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak, termasuk BMKG. Sebelum memutuskan untuk membuka kembali, Balai Besar TNBTS akan menggelar rapat koordinasi dengan pihak-pihak yang sama. Namun demikian, di masa-masa awal biasanya pendaki hanya diperkenankan menjelajah hingga area Kalimati.

Danau Air Tawar Tertinggi di Jatim

Primadona pendaki Semeru (c) Rosita/Travelingyuk

Berada di ketinggian 2400mdpl, Ranu Kumbolo merupakan danau air tawar tertinggi di Jawa Timur. Untuk menuju sini, pendaki harus berjalan sekitar 10 km dari Desa Ranu Pani. Seperti disebutkan sebelumnya, kawasan ini biasa digunakan para pendaki untuk mendirikan tenda.

Perlu Teman Traveler ketahui, ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi selama berada di Ranu Kumbolo. Pendaki harus menggali tanah untuk membuang sisa cucian dan makanan. Selain itu, pencucian alat makan hanya boleh dilakukan dengan jarak 15 meter dari bibir danau.

Tanjakan Cinta

Kumbolo dilihat dari Pos 4 (c) Rosita/Travelingyuk

Selagi berada di Ranu Kumbolo, Teman Traveler juga tak boleh melewatkan sensasi melintasi Tanjakan Cinta. Mitosnya, siapapun yang berjalan menaiki bukit sambil memikirkan pasangannya dan tidak sekalipun menoleh ke belakang, ia bakal memiliki kisah cinta bahagia. Percaya atau tidak, inilah salah satu keunikan di sekitar kawasan Gunung Semeru.

Itulah sekilas ulasan mengenai penutupan jalur pendakian Semeru dan keindahan Ranu Kumbolo. Mari kita nantikan bersama kapan TNBTS mengumumkan Semeru bisa kembali didaki dan dikunjungi wisatawan.

Advertisement
Tags
kontributor Malang Travelingyuk wisata malang
Share