Jalur Alternatif Malang, Gak Perlu Kuatir Macet Deh

Advertisement

Seperti kota besar lainnya, Malang terasa makin sesak dari hari ke hari. Macet melanda hampir setiap saat, apalagi di jam-jam sibuk. Namun tak perlu khawatir Teman Traveler, ada beberapa jalur alternatif Malang yang bisa kalian coba.

Melewati jalur alternatif Malang ini, Teman Traveler tak perlu khawatir harus berhadapan dengan membludaknya mobil atau kendaraan roda dua yang kian berjubel. Oke, tanpa banyak kata lagi, yuk kita simak bersama ulasannya.

Kawasan Ahmad Yani Utara dan Raya Karanglo

Macet di Ahmad Yani Utara (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Kawasan Jalan Ahmad Yani Utara (pertigaan bawah flyover Arjosari) hingga Jalan Raya Karanglo (menjelang perempatan pabrik roko Bentoel) tak pernah lepas dari kemacetan tiap harinya. Kadang tak main-main, bisa mengular antara 2-3 kilometer.

Jalanan ini merupakan akses utama keluar-masuk Malang, namun lajurnya kurang memadai untuk menampung volume tinggi kendaraan, terutama di jam-jam sibuk. Apalagi flyover Arjosari kerap jadi titik temu kendaraan besar seperti truk dan bus.

Lantas bagaimana solusinya? Buat Teman Traveler yang berkendara dari pusat kota, bisa meluncur ke Jalan Soekarno Hatta dan langsung lurus ke arah Tunggulwulung, tepat setelah bundaran monumen pesawat terbang. Ikuti petunjuk arah yang ada untuk sampai di Jalan Raya Karanglo.

Macet di jam-jam sibuk (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Jika ingin masuk tol di persimpangan Karanglo, tinggal lurus saja. Namun jika ingin ke arah Surabaya lewat jalur utama, arahkan kendaraan ke jalur kiri.

Sementara bagi Teman Traveler yang berangkat dari sisi timur Malang, seperti Pakis dan Tumpang, bisa belok ke arah Bandara Abdurrahman Saleh atau masuk lewat Jalan Saptonegoro, ke arah Jalan Raya Dengkol Singosari. Dari sini lanjutkan ke arah barat dan ambil belokan ke arah Lowokjati.

Selanjutnya, Teman Traveler cukup lurus melewati Jalan Ispol Suwoto, Kalianyar, hingga berakhir di daerah Sumberwuni, Lawang. Kalian akan sampai di jalur utama Malang-Surabaya. Cukup jauh kan memotong jalannya.

Pertigaan Blimbing

Macet di pertigaan Blimbing (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Kalau menuju dan keluar Malang macetnya ugal-ugalan, di pusat kota macetnya bisa bikin mampus. Salah satunya di Jalan Ahmad Yani, mulai dari pertigaan pom bensin dan Pizza Hut Ciliwung, pertigaan Blimbing, Jalan Ahmad Yani Utara, hingga mentok di pertigaan flyover Arjosari.

Panjang sekali ya ekor kemacetannya. Jika Teman Traveler lewat sini tengah hari atau saat jam pulang kerja, kemacetannya bisa sangat parah. Kendaraan roda empat dan dua bisa saling berdesakan.

Ekor kemacetannya panjang banget (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Namun bukan dari selatan Jalan Ahmad Yani saja yang sangat macet. Dari arah utara setelah flyover Arjosari sampai pada pertigaan Blimbing volume kendaraannya juga sangat dahsyat.

Hal ini karena dua pertigaan di sekitar sini tak berjarak terlalu jauh dan merupakan tempat pertemuan arus dari pusat kota. Kendaraah dari arah barat, timur, dan lalu lintas dari luar Malang, semua mengarah ke sini.

Di sini macetnya tidak terlihat parah (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Dari lihat foto di atas macetnya memang tidak terlihat parah. Hal ini karena kemacetan mulai terpecah di pertigaan pertama, sebelum pertigaan selanjutnya, di belokan menuju arah Jalan Borobudur.

Sebenarnya kemacetan di sekitar ini masih cukup bisa ditolerir. Namun jika Teman Traveler tak sabar ingin menuju arah Jalan Soekarno Hatta atau berangkat dari arah flyover Arjosari, langsung saja putar balik dan masuk Jalan Cakalang. Lurus sampai perempatan dan belok ke Jalan Tombro.

Berikutnya tinggal lurus saja hingga Teman Traveler sampai di bundaran monumen pesawat. Sayangnya bagi kalian yang ingin ke pusat kota, tidak ada cara lain selain bersabar.

Soekarno Hatta dan Pertigaan Universitas Brawijaya

Macet di Jembatan Soekarn Hatta (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Jalan Soekarno Hatta Malang termasuk salah satu jalan yang kepadatan lumayan parah. Hal ini terjadi lantaran jalurnya berujung titik temu lalu lintas dari arah Betek, Jalan MT. Haryono, dan Batu. Terbayang kan kepadatannya.

Kemacetan di sini bakal jauh lebih parah begitu memasuki jam berangkat kerja, siang hari, dan sore hingga malam hari. Apalagi memasuki weekend dan hari libur.

Petugas sibuk mengatur lalu lintas (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Kemacetan di Jalan Soekarno Hatta hingga jembatan kembar depan Universitas Brawijaya bisa sangat parah, bahkan mengular sampai depan Taman Krida Budaya atau Rumah Sakit UB. Diperparah dengan kendaran yang keluar dari jalur tikus di kedua sisi jalan utama.

Tapi tenang Teman Traveler, ada solusinya. Bagi Teman Traveler yang ingin menuju arah Dinoyo, langsung saja putar balik di depan Kampus Politeknik dan masuk Jalan Pisang Kipas, tepat di samping Pizza Hut. Lurus sampai menemukan pertigaan setelah makam dan ambil turunan ke arah kiri.

Berikutnya ikuti jalan hingga ada pertigaan lagi dan ambil jalur kanan. Ikuti jalr yang ada hingga sampai di jalan besar Dinoyo. Jika ingin melanjutkan perjalanan ke Batu, tinggal belok kanan saja.

Betek dan Pertigaan Universitas Brawijaya

Macet di area kampus (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Kemacetan menuju pertigaan Universitas Brawijaya dari arah Betek juga tidak kalah parah. Ditambah lagi jalanan sekitar sini banyak yang berlubang dan kerap muncul kendaraan dari gerbang kampus.

Lantas adakah jalur alternatifnya? Sayangnya, hingga kini belum ada Teman Traveler. Jalan ini wajib dilalui jika kalian ingin bergerak menuju pertigaan Universitas Brawijaya. Jadi sebaiknya jika tidak mendesak, sebaiknya jangan bepergian ke arah sini di jam-jam sibuk.

Ranu Grati

Macet parah di area Ranu Grati (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Sejak bertahun-tahun lamanya, kawasan Jalan Ranu Grati menjadi langganan macet di Malang. Terutama di pertigaan menuju daerah Muharto dan sekitaran Jembatan Kwansan. Situasi ini diperparah dengan kondisi jalan yang hanya bisa dilewati dua lajur mobil.

Macetnya bakal terasa makin padat jika Teman Traveler bergerak ke arah Perumahan Sawojajar. Sebab di ujung jembatan, kalian akan langsung disambut dua perempatan dan lampu merah.

Padat di jam-jam sibuk (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Simpul kemacetan juga ada di pertigaan belok kanan menuju arah Muharto, tepat sebelum turunan ke arah jembatan dari arah Rampal. Banyak kendaraan hendak berbelok dan keluar. Ditambah lagi titik ini kadang baru diatur petugas jasa marga atau kepolisian jika macetnya sudah dinilai parah.

Tapi tak perlu khawatir, bagi Teman Traveler yang ingin bepergian ke arah Perumahan Sawojajar, bisa ambil jurusan ke arah Jalan Sulfat. Cukup lurus saja. Namun jika ingin ke Muharto, harus tetap berbelok di sini.

Nah, itulah jalur alternatif Malang yang bisa Teman Traveler coba. Semoga solusi ini bisa bikin kalian tak emosi gara-gara macet. Bisa dijajal kala sedang jalan-jalan di Kota Apel.

Advertisement
Tags
kontributor Malang tips dan inspirasi Travelingyuk
Share