Himalaya Jadi Wisata Favorit Turis, Acam Kerusakan Alam

Advertisement

Berbicara soal gunung, semua pendaki di dunia pasti memimpikan ingin mendaki puncak gunung tertinggi di dunia, yaitu Himalaya. Himalaya adalah satu dari deretan gunung tertinggi di Dunia. Bukan rahasia lagi, kawasan Pegunungan Himalaya jadi salah satu destinasi wisata favorit. Kedatangan mereka hanya ingin menaklukkan puncak tertinggi dunia yaitu Everest yang memiliki ketinggian 8.848 meter dari permukaan laut. Namun, status Himalaya sebagai destinasi wisata favorit justru menjadi bumerang bagi kelestarian alam sekitarnya.

Wisata Himalaya menjadi destinasi favorit para pelancong dunia. Foto via cnnindonesia.com

Di akhir musim semi adalah waktu terbaik ketika ingin menklukkan puncak tertinggi dunia ini. Ratusan pendaki dari berbagai belahan bumi mulai berdatangan ke Nepal untuk pendakian. Ribuan lainnya berwisata ke Ladakh, India. Ladakh dikenal sebagai salah satu kota di kawasan Pegunungan Himalaya yang paling banyak dikunjungi wisatawan.

Ladakh merupakan salah satu wilayah yang termasuk minim air, pasokan air utama didaerah ini bergantung dari pencairan glester dan aliran sungai Indus. Kekhawatiran ini mulai meningkat akan tingginya wisatawan membuat kawasan tersebut semakin kekurangan air. Banyak aktivis yang melapor keadaan paling banyak terjadi ketika air menipis dan mulai habis akibat dari konsumsi para pelancong yang membeludak.

Ladakh India merupakan salah satu tempat favorit yang selalu ramai dikunjungi pelancong dari berbagai belahan dunia. Foto via dreamstime.com

Mirisnya, penduduk Ladakh mengkonsumsi air sehari menghabiskan 75 liter per individu. Sedangkan para pelancong mengkonsumsi hingga 100 liter per hari. Hal ini membuat kekhawatiran masyarakat lokal. Hingga kondisi tersebut disampaikan kepada Kementerian Lingkungan Hidup, Hutan, dan Perubahan Iklim India.

Banyak penelitian yang dilakukan bahwa wisatawan hadir telah membantu meningkatkan perekonomian penduduk di kawasan Himalaya. Namun di sisi lain, kelestarian lingkungan justru jadi terancam. Sisi lain ketidakseimbangan kebutuhan patroli dan pengawasan yang tinggi dikawasan yang tidak begitu urgensi semisal di daerah Taman Nasional Hemis, Cagar Alam Changthang, dan Cagar Alam Karakoram. Minimnya patroli disekitar tempat wisata mengakibatkan banyak pelancong yang memiliki kebiasaan mengemudi diluar jalur yang seharusnya.

Keindahan alam Ladakh membuat turis mancanegara mendatanginya, ternyata berdampak buruk bagi kerusakan alam sekitar. Foto via cnnindonesia.com

Lebih parahnya lagi, pembangunan bidang pariwisata tidak diimbangi dengan peningkatan lahan hijau. Banyak area hijau yang menghilang akibat pembangunan hotel dikawasan Himmachal Pradesh negara bagian India akibat peningkatan wisatawan hingga 2,8 juta yang semula hanya 140.000 sepanjang 1980-2011. Pertumbuhan meningkat secara signifikan ini mengakibatkan kerusakan alam sudah didepan mata.

Advertisement
Tags
berita berita internasional kerusakan alam wisata gunung wisata himalaya
Share