Menikmati Kemegahan Kawah Gunung Dempo di Atap Tertinggi Sumatera Selatan

Advertisement

Kerap dijuluki sebagai metropolitan-nya Sumatera, Provinsi Sumatera Selatan ternyata juga menyimpan potensi alam luar biasa. Penduduknya patut berbangga dengan keberadaan kawasan indah seperti Pagar Alam, yang memiliki keelokan alami nan mempesona. Salah satu keunggulan kota Pagar Alam adalah keberadaan Gunung Dempo.

Gunung Dempo dari Pagar Alam (c) Wildan Carbon/Travelingyuk

Destinasi ini kerap jadi incaran para wisatawan yang punya hobi menjelajah alam bebas. Landscape di sekitarnya benar-benar unik dan memanjakan mata. Lihat lebih dekat, apa saja istimewanya ya.

Pesona Kawah Dempo

Kawah gunung (c) Wildan Carbon/Travelingyuk

Dempo adalah gunung tertinggi di Sumatera Selatan dengan ketinggian 3195 mdpl. Gunung ini juga sekaligus menjadi bagian dari deretan Pegunungan Bukit Barisan yang membentang di sepanjang Sumatera. Bagai tameng raksasa yang membatasi Sumatera Selatan dan Bengkulu.

Gunung berapi ini tergolong aktif dan memiliki dua puncak. Terdapat sebuah kawah di salah satunya. Kawah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki. Pasalnya permukaan kawah mampu menghasilkan beragam corak, mulai dari hijau, biru muda, hingga abu-abu. Meski demikian, warna terakhir yang paling sering muncul.

Menurut cerita warga setempat, warna kawah menyesuaikan suasana hati pendaki. Semakin baik suasana hati sang pendaki, semakin bagus dan langka pula warna yang tersaji di kawah.

Cara Unik Usir Kabut

View di Puncak Dempo (c) Wildan Carbon/Travelingyuk

Dengan keindahan dan keunikan yang bikin penasaran tersebut, tak heran jika ada banyak pendaki kecewa ketika mendapati permukaan kawah tertup kabut. Kondisi seperti ini memang sulit diprediksi. Bahkan ketika cuaca cerah sekalipun, kawah bisa saja tetap berkabut.

Namun ada cara unik yang dipercaya warga sekitar ampuh mengusir kabut dan bisa Teman Traveler praktekkan. Menurut mereka, kabut akan hilang jika pendaki melakukan adzan di sekitar bibir kawah Gunung Dempo. Meski sedikit unik, banyak pendaki kerap mempratekkan hal ini. Bahkan belakangan sudah jadi kebiasaan wajib bagi mereka yang tengah mendaki Dempo.

Panorama Tak Biasa

Pelataran di camp terakhir (c) Wildan Carbon/Travelingyuk

Selain kawah, Gunung Dempo memiliki panorama indah. Baik di puncak, jalur pendakian, maupun tempat peristirahatan. Jika hendak menikmati suasana tenang di pelataran luas, sambil minum kopi dan memandang hamparan tumbuhan, Dempo adalah tempatnya. Teman Traveler bisa merasakan sensasi itu di Camp Pelataran, tempat peristirahatan terakhir para pendaki sebelum sampai di puncak.

Keunikan Dempo lainnya terletak di jenis vegetasinya. Ada satu pohon unik yang kerap jadi perhatian, yaitu Pohon Kayu Panjang Umur. Pohon ini ada di camp terakhir sebelum puncak dan kawah. Pohon jenis Kayu Api ini diduga hanya bisa ditemukan di Dempo dan termasuk langka. Namun hal tersebut memancing banyak masyarakat atau pendaki nakal menebangnya untuk diperjualbelikan atau dijadikan hiasan.

Akses Lokasi Gunung

Jalur pendakian (c) Wildan Carbon/Travelingyuk

Gunung Dempo berada sekitar 310 km di sebelah barat Palembang, tepatnya di Desa Dempio Makmur, Kecamatan Pagar Alam, Kota Pagar Alam. Akses menuju tempat ini bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, dengan waktu tempuh 6-7 jam.

Berikutnya dari Terminal Pagar Alam tinggal berjalan kaki sekitar 15 menit untuk menuju kaki gunung, dengan tempat perhentian di Kebun Teh PTPN. Biasanya para pendaki akan menemui Ayah Anton, juru kunci gunung sekaligus sosok yang dituakan. Di belakang rumah beliau, Teman Traveler bisa menemukan penginapan dengan tarif Rp15.000 per malam.

Jalur Pendakian

Kebun Teh PTPN buka merupakan titik awal pendakian. Teman Traveler masih harus berjalan ke Kampung IV. Perjalanan akan memakan waktu sekitar 30 menit dengan menumpang truk pabrik yang hendak menuju kebun. Ongkosnya sekitar Rp20.000 per orang.

Sepanjang perjalanan Teman Traveler akan disuguhi hamparan perkebunan teh milik PTPN. Panorama Gunung Dempo juga akan terlihat jelas. Di sini udara dingin akan mulai terasa menusuk kulit.

Kampung IV sendiri merupakan perkampungan kecil yang jauh dari pemukiman lain. Di sini Teman Traveler bisa mengurus perizinan sebelum memulai pendakian. Jika tak terburu-buru, sebaiknya kalian menginap semalam di sini untuk menyesuaikan tubuh dengan cuaca sekitar.

Pendakian dari pintu rimba hingga ke puncak memakan waktu delapan jam. Jalurnya lumayan menantang, dengan vegetasi rapat. Jika Teman Traveler menyukai trekking, Dempo akan jadi destinasi pas. Selain konturnya variatif, suasana sekitarnya masih terkesan alami dan asri.

Selama pendakian, jangan heran jika berpapasan dengan segerombolan pelajar. Pasalnya gunung ini kerap dijadikan sebagai arena trekking pelajar setempat. Namun yang sangat penting diperhatikan adalah perlengkapan dan kondisi fisik. Sebab pendakian akan lumayan menguras energi, ditambah cuaca ekstra dingin yang bisa membuat tubuh menggigil.    

Advertisement
Tags
Indonesia kontributor Pagar Alam Sumatera Selatan Travelingyuk Wisata Pagar Alam
Share