Gedung Arsip Nasional, Warisan Arsitektur Indah nan Bersejarah

Advertisement

Jika ingin mengagumi keindahan gaya arsitektur Eropa, tak perlu jauh-jauh datang langsung ke benua biru. Di Indonesia, ada sejumlah bangunan kuno yang dibangun dengan gaya serupa dan sekaligus menjadi peninggalan zaman kolonial. Salah satunya adalah Gedung Arsip Nasional yang ada di Jakarta Barat.

Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), terletak di Jl Gadjah Mada dan merupakan salah satu warisan arsitektur era kolonial yang masih terjaga keasliannya hingga sekarang. Selain digunakan sebagai tempat untuk menyimpan beragam arsip penting negara, gedung ini belakangan juga populer sebagai lokasi berburu foto cantik dan tempat menggelar event penting.

Gedung Arsip Nasional dibangun dengan corak arsitektur Eropa via Instagram dito_prakoso

Lantas seperti apa sejarah dan perkembangan Gedung Arsip Nasional yang belakangan semakin rajin mempercantik diri? Berikut TravelingYuk berikan penjelasan lengkapnya.

1. Berawal dari Zaman VOC

Kemegahan Gedung Arsip Nasional sudah ada sejak zaman VOC via Instagram tyas_manis

Gedung Arsip Nasional dibangun pada sekitar Abad ke-18. Peletakan batu pertama berlangsung pada 1755 dan proses pembangunan selesai pada 1760. Bangunan megah ini kemudian digunakan sebagai tempat tinggal gubernur jendral VOC, Reinier de Klerk.

Seiring berjalannya waktu, gedung ini kemudian mengalami beberapa kali perubahan fungsi. Pemerintah Belanda sempat menggunakannya sebagai kantor untuk urusan pertambangan pada 1925. Setelah merdeka, Indonesia menggunakannya sebagai tempat menyimpan beragam arsip sebelum kemudian ditinggalkan di tahun 1979.

2. Sempat terbengkalai

Pintu masuk di Gedung Arsip Nasional yang sempat terbengkalai via Instagram tyas_manis

Sejak tak lagi menjadi gedung arsip, lokasi ini sempat terbengkalai. Banyak bagian yang rusak karena tidak ada yang menghuni. Situasi ini sempat berlanjut hingga awal tahun 1990an.

Sempat ada wacana untuk meratakan gedung dan mendirikan pusat perbelanjaan, namun rencana itu dicegah oleh sebuah yayasan Belanda bernama Stichting Cadeau Indonesia. Yayasan tersebut secara sukarela berusaha mengumpulkan dana untuk pemugaran gedung dan kemudian menyerahkannya lagi untuk dikelola warga Tanah Air.

Proses pemugaran selesai pada tahun 1998 dan gedung ini akhirnya difungsikan sebagai museum dan ruang pamer. Kini gedung tersebut dikelola oleh yayasan tanpa bantuan dari pemerintah.

3. Jadi tempat pernikahan

Gedung Arsip Nasional sering dijadikan lokasi pernikahan via Instagram di_bloemens

Karena bangunannya memiliki gaya arsitektur Eropa yang cukup kental, Gedung Arsip Nasional menjadi lokasi populer untuk menggelar pesta pernikahan dan event-event penting lainnya. Tak sedikit pula pasangan yang menggelar sesi foto pre-wedding mereka di lokasi bersejarah ini.

Gedung Arsip Nasional kabarnya bisa menampung hingga seribu tamu undangan. Lokasinya juga sangat cocok untuk menggelar pesta pernikahan berkonsep outdoor maupun indoor. Mereka yang tertarik harus mengeluarkan biaya antara 70 hingga 80 juta rupiah untuk menyewa tempat dan mengadakan hajatan di sini.

4. Lokasi berburu foto

Bagian dalam Gedung Arsip Nasional sering dijadikan lokasi berburu foto via Instagram tinekurnia

Tak hanya menjadi tempat pernikahan, Gedung Arsip Nasional juga sering menjadi lokasi favorit para penggemar fotografi untuk berburu foto-foto cantik. Dari sudut yang tepat, gambar yang dihasilkan akan menghasilkan atmosfer unik seolah benar-benar diambil di Eropa.

Tidak sedikit pula komunitas yang menyewa Gedung Arsip Nasional untuk menggelar even khusus, seperti foto hunt. Biasanya untuk menyemarakkan suasana juga akan dihadirkan beberapa model yang memudahkan para fotografer dalam menangkap keindahan tempat bersejarah ini.

5. Gelar pameran

Salah seorang pengunjung berfoto di sudut Gedung Arsip Nasional via Instagram loisjesssicaa

Beragam pameran juga kerap digelar di area dalam Gedung Arsip Nasional. Pada Maret 2017 silam Ferrari Jakarta sempat mendatangkan 10 mobil klasik untuk dipamerkan di Jakarta Barat. Beberapa mobil yang sempat mejeng antara lain 365 GT 2+2 Queen Mary dan Fino 246 GTS yang legendaris.

Arsip Boedi Oetomo juga sempat dipamerkan pada publik pada Agustus 2014 silam. Kala itu para pengunjung diajak untuk menyaksikan sejumlah catatan yang menjadi tonggal dimulainya era Kebangkitan Nasional di Indonesia.

Itulah tadi beberapa keunikan yang bisa ditemui di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia. Lain kali jika berkunjung ke ibu kota dan ingin merasakan atmosfer lawas ala zaman kolonial, tidak ada salahnya berkunjung ke lokasi bersejarah yang ada di Jl Gadjah Mada ini.

Advertisement
Tags
Jakarta Wisata wisata sejarah
Share