Flying Fox Ngingrong, Melesat Lintasi Jurang Berketinggian Ekstrem

Advertisement

Bagi warga sekitar Gunungkidul, nama Ngingrong selama ini identik lokasi wisata gua vertikal. Namun sejak beberapa bulan belakangan, wisata kawasan Desa Wisata Mulo, Wonosari terasa kian menggeliat. Hal tersebut tak lepas dari hadirnya wahana ekstrem Flying Fox Ngingrong.

Seolah tak mau kalah dengan wahana serupa di Green Village Gedangsari, yang diklaim sebagai terpanjang se-Asia Tenggara, flying fox di Ngingrong juga cukup menantang. Travelingyuk sempat mencoba sendiri sensasi uji nyali meluncur di udara sembari hanya bergantung pada seutas kabel.

Menguji Adrenalin

Persiapan sebelum flying fox
Persiapan sebelum flying fox (c) Travelingyuk/Rero Rivaldi

Flying Fox Ngingrong termasuk salah satu paling ekstrem di Jogjakarta, bahkan mungkin Indonesia. Wisatawan akan diajak merasakan sensasi melesat di atas jurang Ngingrong. Menantang namun juga menawan, karena pemandangan yang tersaji dari atas ketinggian benar-benar luar biasa.

Kardianto, perwakilan pengelola Flying Fox Ngingrong, mengatakan bahwa kabel yang membentang dari titik keberangkatan hingga pendaratan memiliki panjang kurang lebih 150 meter. Tentunya pas sekali bagi yang ingin menguji nyali tipis-tipis di udara.

Kardianto, pengelola Flying Fox Nginggrong
Kardianto, pengelola Flying Fox Ngingrong (c) Travelingyuk/Rero Rivaldi

“Salah satu yang jadi unggulan (di sini-red) adalah paling ekstrem, karena kita menyebrang di jurang Ngingrong dengan kedalaman 85 meter,” tuturnya.

Keamanan Terjamin

Mengenakan peralatan dibantu instruktur
Mengenakan peralatan dibantu instruktur (c) Travelingyuk/Rero Rivaldi

Setelah mendapat penjelasan lengkap, Travelingyuk lantas memberanikan diri untuk mencoba langsung sensasi menguji adrenalin di Flying Fox Ngingrong. Petugas yang berjaga dengan sigap memasang beragam peralatan keamanan, seperti helm dan harness.

Menurut Kardianto, prosedur keamanan yang diterapkan pihaknya mengacu pada standar Eropa. Berat beban yang bisa ditampung gardu peluncuran dan kabel maksimal mencapai 150 kilogram. Artinya pengunjung tak perlu khawatir karena semua resiko kecelakaan sudah ditekan seminimal mungkin.

Peralatan keamanan yang digunakan
Peralatan keamanan yang digunakan (c) Travelingyuk/Rero Rivaldi

Selain itu, sebagai bagian dari prosedur perawatan peralatan, Kardianto dan timnya membatasi sekitar 100 kali luncuran per harinya. Jadi bisa dipastikan pihak pengelola sama sekali tak main-main soal safety di tempat wisata ini.

Melesat di Atas Jurang

Pemandangan Jurang Nginggrong
Pemandangan Jurang Nginggrong (c) Travelingyuk/Rero Rivaldi

Begitu selesai mendengarkan arahan dari instruktur, Travelingyuk lantas diminta menapaki tiga anak tangga yang ada di gardu pemberangkatan. Dalam tiga hitungan, pemandu yang mendampingi langsung melesatkan kami menyebrangi Jurang Ngingrong.

Selama 33 detik berada di udara, sensasi yang dirasakan TravelingYuk benar-benar sulit digambarkan. Perasaan tegang karena hanya bergelantungan di seutas kabel, bercampur dengan antusiasme sekaligus kekaguman karena melihat indahnya pemandangan kawasan Ngingrong dari ketinggian.

Sangat Terjangkau

Meluncur di atas Ngingrong
Meluncur di atas Ngingrong (c) Travelingyuk/Rero Rivaldi

Tidak membutuhkan biaya besar untuk menikmati wisata ekstrem satu ini. Pengunjung cukup merogoh kocek sebesar 35 ribu rupiah. Selain standar keamanan yang sudah terjamin, pengelola juga akan memberikan fasilitas jemputan dari lokasi pendaratan menuju titik pemberangkatan.

Flying Fox Ngingrong ini juga terletak tak jauh dari pasar digital di Desa Mulo. Buka setiap hari Sabtu dan Minggu, pasar ini sering jadi ajang refreshing bagi warga sekitar yang ingin mencari mencicipi beragam kuliner khas dan menikmati hiburan rakyat. Cocok sekali dijadikan tujuan wisata bersama keluarga di akhir pekan.

Bagaimana, tertarik untuk menguji adrenalin di Flying Fox Gua Ngingrong?

Advertisement
Tags
Gunungkidul ngingrong Wisata
Share