Selama perjalanan, pastinya banyak cerita yang terjadi. Pertemuan dengan orang-orang baru, tempat-tempat yang masih asing, dan berbagai pengalaman yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Tak jarang pula seseorang memutuskan untuk traveling demi menemukan jati dirinya. Beberapa kejadian berhasil menginspirasi para sutradara untuk membuat film traveling dengan cerita perjalanan yang berasal dari kisah nyata.
1. Into The Wild
Film yang dengan pemeran utama Emile Hirsch ini menceritakan kisah perjalanan Christopher McCandless yang mengganti namanya menjadi Alexander Supertramp. Seorang sarjana fresh-graduate yang ingin menemukan jati dirinya dan menghindari segala kepalsuan yang ada di sekelilingnya, juga belenggu sistem yang terbentuk dalam masyarakat. Singkat cerita, Alexander Supertramp telah pergi ke banyak kota dan bertemu orang-orang baru. Hingga sampailah dia di hutan Alaska dan menemukan magic bus, tempat tinggalnya selama di hutan Alaska.
2. North Face
Judul film ini diambil dari nama jalur pendakian terberat di Gunung Eiger, Swiss. North Face mengisahkan dua sahabat, Toni Kurz dan Andi Hinterstoisser,yang hobi mendaki gunung. Dua sekawan ini memutuskan untuk mengikuti kompetisi mendaki Gunung Eiger melalui jalur terberat tersebut. Sepanjang film dikisahkan tentang bagaimana mereka bertahan hidup, menguji kekompakan, dan menjaga pikiran tetap sadar di tengah-tengah ancaman hipotermia.
3. 127 Hours
Film yang diperankan oleh aktor kawakan James Franco ini mengambil setting di Blue John Canyon. 127 Hours yang memiliki genre survival ini menceritakan kisah Aaron Ralston, remaja yang hobi mendaki dan melakukan hal-hal gila lainnya. Dia adalah seorang traveler yang selalu memprediksi dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Namun malapetaka sekaligus keseruan film ini dimulai ketika Aaron terperosok ke dalam tebing dan batu besar menjepit pergelangan tangan kanannya.
4. Eat Pray Love
Elizabeth Gilbert yang diperankan ohe Julia Roberts adalah perempuan yang baru saja mengalami perceraian. Setelah kejadian ini, Elizabeth mulai resah menemukan jawaban apa sebenarnya yang ingin ia cari dalam hidupnya. Untuk menemukannya perempuan ini melakukan trip ke tiga negara. Italia, India, dan Indonesia. Italia hanya menjadi tempat untuknya bersenang-senang. Di India ia lebih memilih spiritual journey. Kemudian yang terakhir ia menghabiskan waktu untuk menenangkan diri di Bali, Indonesia.
Setiap orang pasti memiliki ceritanya masing-masing dalam setiap perjalanan. Beberapa ceritanya tak selalu menyenangkan. Namun juga ada saja cerita-cerita yang malah menjadi inspirasi. Bagaimana cerita perjalananmu? Ada yang paling berkesan?
