Intip Kabar Bukit Teletubbies, Padang Savana Bromo Usai Terbakar Hebat

Advertisement

Bromo tidaklah asing bagi wisatawan dalam maupun luar negeri. Satu-satunya gunung berapi aktif yang mudah dijangkau di Indonesia tersebut punya pesona tersendiri. Belum lama ini, namanya melejit sebab Bromo kebakaran yang menghanguskan beberapa hektar lahan. Masih amankah berwisata ke pasir berbisik hingga bukit Teletubbies di wilayah Tengger Semeru ini? Yuk baca ulasan perjalanan Kontributor Travelingyuk, Reezumiku berikut ini.

Tragedi Kebakaran Savana Bromo

Antrian Jeep menuju Padang Savana
Antrean Jeep menuju Padang Savana (c)Reezumiku/Travelingyuk

Hamparan pasir berbisik oleh hembusan angin adalah ciri khas dari Bromo. Tempat wisata di empat kabupaten, yaitu Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang ini memiliki udara dingin, baik di pagi, siang atau pun malam. Pun begitu, angin kencang sering kali menghamburkan apapun yang ada di sekitarnya. Apalagi di bulan Agustus hingga September.

Kencangnya angin inilah menjadi salah satu faktor percikan api menyebar dengan cepat. Akibatnya, kobaran api makin besar dan membuat sebagian besar savana Bromo kebakaran. Belum lagi kemarau panjang yang membuat rerumputan kering mudah tersulut api.

Jumlah Wisatawan Tak Berkurang

Penanjakan Satu Wisata Bromo Tengger Semeru
Penanjakan Satu Wisata Bromo Tengger Semeru(c)Reezumiku/Travelingyuk

Meski wilayah kebakaran cukup luas, ternyata pengunjung yang datang ke sini tak berkurang.  Awal September ini, wisatawan ramai seperti biasanya, apalagi saat weekend. Hampir semua pengunjung tak terusik dengan kebakaran yang terjadi. Namun, masalah utama hadir karena cuaca dan angin yang terlalu ekstrem. Kekuatannya mampu menerbangkan bulir-bulir pasir, bahkan itu terjadi setiap 5-10 menit sekali. Cukup mengganggu pandangan dan menyulitkan pernapasan.

Musim ini pun berdampak pada udara yang menjadi lebih dingin. Saya datang pada tanggal 9 September 2018 dan suhu di puncak Penanjakan 1 (satu) mencapai 6 derajat menurut pemberitahuan di handphone. Bahkan menurut informasi berita, suhu sebenarnya adalah 0 derajat di pagi itu. Sangat dingin hingga menusuk tulang.

Keadaan Bukit Teletubbies Saat Ini

Bukit Teletubbies yang bagian bawahnya terbakar
Bukit Teletubbies yang bagian bawahnya terbakar(c)Reezumiku/Travelingyuk

Saat musim penghujan, hijau rumput segar khas pegunungan sangat indah diabadikan dalam potret. Apalagi di Bukit Teletubbies yang menjadi favorit wisatawan. Namun, pemandangan musim gugur dengan daun-daun kecokelatan di musim kemarau seperti bulan Juli hingga September ini juga tak kalah menawan. Bak berada di savana Afrika.

Sayangnya, rencana berfoto dengan savana berumput tinggi gagal. Kami tak punya pilihan selain tetap berangkat dalam kondisi bukit-bukit yang menghitam. Ketika turun dari penanjakan satu, Pak Doel, sang supir jeep menunjukkan dari jauh area-area yang terbakar api. Ada puluhan hektar tanah yang hangus, dan itu terjadi dengan cepat sekali.

Sisi seberang Bukit Teletubbies yang tidak terbakar
Sisi seberang Bukit Teletubbies yang tidak terbakar(c)Reezumiku/Travelingyuk

Tepatnya sekitar 10 hari pasca kebakaran, api sudah banyak yang mati. Petugas, penduduk serta sukarelawan setempat berusaha meredam si jago merah. Menurut warga sekitar, sebenarnya masih ada titik-titik tertentu yang belum padam, namun tidak begitu besar. Jika terjadi pemicu lagi, bisa jadi rumput dan tumbuhan sekitarnya kembali terbakar.

Kejadian ini memang membuat beberapa wisatawan kecewa. Pasalnya hutan hijau maupun savana yang biasanya diserbu pengunjung sebagai background berfoto kini menghitam. Tak ada warna hijau yang menyegarkan mata. Bukit Teletubbies masih gersang dan diselimuti abu rerumputan. Semoga musim hujan segera datang dan membuat kawasan wisata ini kembali menghijau, ya.

Advertisement
Tags
bromo kebakaran Indonesia Jawa Timur Lumajang Malang Pasuruan Probolinggo
Share