Barata Kaledupa, Pingitan Ala Wakatobi yang Bisa Kamu Saksikan September Ini

Advertisement

Wakatobi pernah menjadi sebuah permata di Zamrud Khatulistiwa, pesona baharinya begitu membahana. Namun, beberapa waktu yang lalu, tempat dengan pemandangan surgawi tersebut mengalami kerusakan lingkungan di mana-mana. Untungnya, berbagai pihak menunjukkan perhatian untuk menyelamatkan Wakatobi. Beberapa tahun terakhir, telah dilakukan berbagai upaya pelestarian. Baik untuk potensi darat maupun lautan. Sekarang, kamu bisa berenang dan menyelam sekaligus mengintip biota laut yang jadi kebanggaan Wakatobi.

Pesona keindahannya sudah mulai mekar layaknya bunga. Begitu indah dan memanjakan mata. Jika kamu belum tahu, Wakatobi adalah sebuah daerah yang terletak di  Provinsi Sulawesi Tenggara. Pusat kegiatan masyarakat dan pemerintahan terletak di wilayah Wangi-wangi. Biar Wakatobi makin terkenal dan mendapat banyak kunjungan dari wisatawan, maka digelarlah berbagai festival. Salah satunya adalah Barata Kehedupa. Seperti apa sih kegiatan tersebut? Simak beberapa informasi berikut ini.

1. Digelar September Ini

Mendengar nama Wakatobi saja sudah menarik, apalagi jika kamu benar-benar berkesempatan untuk melipir ke sana. Entah memang untuk wisata atau ada keperluan lain, sempatkan datang ke berbagai tempat keren di kabupaten dengan taman nasional seluas 1,39 juta hektare tersebut. Akan lebih baik jika kamu datang di saat yang tepat. Bulan ini Wakatobi akan mengadakan gelaran besar berupa Festival Barata Kaledupa. Tepatnya pada tanggal 17 hingga 24 September 2016.

Barata Kahedupa [image source]
Barata Kaledupa [image source]
Selama sepekan, Wakatobi akan sibuk dan ramai dikunjungi oleh wisatawan yang ingin menyaksikan langsung seperti apa pesta rakyat tersebut. Kamu akan banyak menemukan hal baru, dan makin kagum dengan budaya Nusantara yang ternyata begitu kaya. Karena tidak hanya sehari, maka ada beberapa rangkaian acara. Pastikan kamu menikmatinya dari awal hingga penutupan acara pada tanggal 24 nanti. Sayang banget kan, Kamu sudah jauh-jauh ke Wakatobi tapi nggak menyaksikan Barata Kaledupa dengan maksimal.

2. Upaya Pelestarian Budaya

Apa yang tidak bisa hilang di dunia ini? Jika dibiarkan begitu saja, maka bukan suatu keanehan jika hal itu akan menjadi kenangan atau sejarah saja. Begitu juga dengan budaya, bisa hilang dan punah jika tidak dilestarikan. Padahal, negara kita terkenal sebagai gudangnya tradisi dan kebudayaan yang beragam. Apalagi, teknologi dan gaya hidup modern semakin menjadi-jadi membuat banyak orang jadi lupa diri. Dengan adanya festival Barata Kaledupa, diharapkan warisan nenek moyang di Wakatobi berupa kesenian, hingga kuliner khas bisa dilestarikan.

Adat Karia [image source]
Adat Karia [image source]
Acara yang rencananya akan digelar meriah di Pulau Kaledupa tersebut akan menyuguhkan beberapa keseruan untuk para pengunjung. Akan ada pertunjukan seni tradisional berupa tarian dan permainan rakyat. Kamu yang asli Wakatobi jadi bisa nostalgia tuh dengan masa kecil. Para pencinta kuliner juga akan dibuat kenyang dengan pameran kuliner ala Wakatobi. Setelah puas, jangan lupa membawa pulang oleh-oleh berupa kerajinan lokal seperti tenun.

3. Memiliki Banyak Makna untuk Para Remaja

Barata Kaledupa membuka serangkaian festival dan perhelatan rutin di Wakatobi. Setelah dibuat kagum dengan budaya-budaya Wakatobi lewat Barata Khedupa, kamu akan kembali disuguhi WAVE (Wonderful Festival and Expo). Untuk WAVE sendiri, rencananya akan dibuka pada November mendatang di Pulau Wangi-Wangi. Kamu mungkin penasaran apa itu sebenarnya Barata Kaledupa serta hubungannya dengan masyarakat Wakatobi. Istilah tersebut adalah sebutan untuk berbagai acara adat Wakatobi untuk mewujudkan rasa syukur atas peristiwa penting dalam kehidupan.  Misalnya aqiqah untuk anak-anak, masa transisi dari remaja menjadi dewasa, hingga pernikahan.

Barata [image source]
Barata Kaledupa [image source]
Untuk acara 17 September mendatang, acara puncaknya adalah adat Karia. Tradisi tersebut juga untuk menandai berbagai peristiwa. Sedangkan untuk tahun ini, yang dirayakan adalah masa transisi dari remaja ke dewasa secara lengkap. Kamu akan melihat bagaimana putra-putri Wakatobi meninggalkan statusnya sebagai ramaja dan mulai bisa disebut sebagai orang dewasa yang siap menghadapi tantangan kehidupan.

4. Rangkaian Adat Karia

Wakatobi begitu kaya dan meriah, hal itu akan kamu lihat sendiri pada perheltan Barata Kehedupa yang tinggal menghitung hari saja. Rangkaian adat tersebut dimulai dengan kegiatan Sombo. Yaitu prosesi pingitan, di mana remaja putra atau putri yang mengikutinya akan mendapatkan berbagai wejangan. Khusus untuk remaja putri akan mendapatkan perawatan kecantikan agar terlihat menarik nanti saat acara puncak Karia. Pada tanggal 17 dan 18 September 2016, para peserta Karia akan menginjak tanah untuk pertama kali setelah masa Sombo. Tahapan ini dikenal dengan nama Henauka Nu Mo’ane dan Henauka Nu Wowine.

Masyarakat adat Wakatobi [image source]
Masyarakat adat Wakatobi [image source]
Para peserta akan diarak menuju lokasi Karia yang biasanya menggunakan lapangan terbuka. Setelah itu, dilanjutkan dengan prosesi porimbi-rimbia, yaitu perjodohan. Peserta laki-laki akan mengajukan lamaran pihak putri. Namun statusnya tidak mengikat. Di masa mendatang, bisa dibatalkan atau lanjut sampai ke pernikahan. Setelah prosesi dilakukan, maka acara penutupannya adalah Hebangka-bangka yang akan diadakan pada 23 hingga 24 September. Di mana, sebagai wujud melepas keburukan, masyarakat Kaledupa melarungkan makanan tradisional (harua) di atas kapal-kapal miniatur khas Wakatobi.

Itulah beberapa suguhan menarik selama Barata Kaledupa. Dengan menyaksikannya, maka kecintaanmu pada negeri ini akan semakin besar. Selain itu, kamu juga akan menemukan banyak inspirasi di sini.

Advertisement
Tags
Budaya Indonesia Sulawesi tenggara Wakatobi
Share