Indahnya Gunung Bromo Memberi Pengalaman Tak Terlupakan

Siapa yang tidak kenal gunung berapi aktif yang berada di Jawa Timur ini? Aku dan temanku sengaja mengunjungi Gunung Bromo di bulan Ramadhan. Jika tidak di bulan Ramadhan, gunung ini dikenal sebagai lautan manusia. Jelas karena Gunung Bromo memiliki daya tarik tersendiri yang mengundang wisatawan untuk datang ke gunung yang eksotis ini. Inilah kesan yang tidak bisa aku lupakan setelah mengunjungi Gunung Bromo.

Menggunakan Mobil Off-road yang Memacu Adrenalin

Aku dan temanku dijemput mobil off-road disebuah café daerah
Sukun di Malang hampir jam 01.00 pagi. Perjalanan kami sampai ke Gunung Bromo kurang lebih 2 jam 30 menit termasuk pendakian menuju Bukit Kingkong tempat kami melihat sunrise yang indah. Di sinilah perjalanan yang tidak bisa kami lupakan. Kabut tebal yang menyelimuti jalan menuju Bukit Kingkong selama pendakian membuatku tidak berhenti melihat ke jalan melalui jendela mobil.

Detik-detik matahari Mulai Penampakkan Cahayanya, by Lina Auliani

Jarak pandang kami kurang dari 5 meter, untungnya driver dari jasa open trip kami sudah berpengalaman dengan situasi ini. Meskipun aku coba sesekali tidur di mobil tetap saja aku merasa terbanting-banting di dalam mobil ini dan tertarik untuk melihat jalan pendakian yang gelap gulita. Apalagi mobil off-road di hari itu hanya dua dan posisi mobil kami lah yang paling depan. Sungguh pengalaman yang luar biasa!

Berburu Sunrise di Bukit Kingkong

Sesampainya di Bukit Kingkong yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini, aku menyempatkan untuk sahur di warung-warung dekat sunrise point. Dekat warung makan ini juga ada toilet dan mushola. Ketika aku mengambil wudhu, airnya dingin sekali sampai menusuk kulit-kulitku.

Sunrise di Bukit Kingkong, by Lina Auliani

Jam 04.30 kami langsung menuju Bukit Kingkong untuk memilih spot yang menarik untuk melihat sunrise. Ternyata sudah ada beberapa turis domestik maupun mancanegara yang ingin melihat keindahan Gunung Bromo dari bukit ini. Tibalah waktu yang ditunggu-tunggu, ketika matahari mulai muncul ke permukaan. Kami langsung takjub keindahannya dan cahaya matahari memperlihatkan pemandangan yang sangat indah
dari atas bukit ini.

Memandangi Indahnya Sunrise di Bukit Kingkong

Melihat Gunung yang Dibalut dengan Kabut dari Bukit Kingkong

Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru yang Masih Dibalut Kabut, by Lina Auliani

Setelah matahari muncul dengan sempurna, kamu akan melihat pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru yang masih dibalut dengan kabut yang tebal. Sungguh pemandangan yang luar biasa! Spot dari Bukit Kingkong menjadi pilihan selain Penanjakan 1 dan Penanjakan 2 untuk melihat ketiga gunung menakjubkan itu dari atas.

Berjalan di Pasir Kaki Gunung Bromo yang Fantastis

Indahnya Pemandangan Gunung-gunung dengan Cahaya Matahari dan Kabut Semakin Siang, by Lina Auliani

Kami menuju mobil jam 06.00 pagi untuk pergi ke destinasi selanjutnya
yaitu melihat Kawah Gunung Bromo. Mobil off-road yang mengantar kami
kemudian melaju turun ke bawah. Tidak lupa, driver kami berhenti di suatu tempat barangkali kami akan mengambil foto pemandangan dari sisi ini. kami sangat menyayangi driver kami!

Pasir Abu di Kaki Gunung Bromo, by Lina Auliani

Setelah sampai di jalanan kaki Gunung Bromo dengan pasir yang berwarna
abu, kami mengikuti pengunjung lain untuk menuju kawah Gunung Bromo. Waktu itu jalanan masih tertutup kabut. Seharusnya kami bisa melihat Gunung Batok yang ada di samping kita dengan gagahnya. Kami sangat menikmati berjalan di pasir ini.

Pemandangan Trek Menuju Kawah Bromo yang Masih Berkabut, by Lina Auliani

Tapi semakin lama kami berjalan menanjak dan semakin terlihat indahnya Gunung Batok yang ada di samping kami yang tidak tertutup oleh kabut lagi.Di sini ada jasa untuk membawa kita ke kaki Kawah Gunung Bromo menggunakan kuda dan dikenakan tarif. Tetapi kami memilih berjalan sambil menikmati pemandangan yang indah ini.

Gunung Batok yang Terlihat Seiring Tanpa Tertutup Kabut, by Lina Auliani

Menikmati Pemandangan dari Atas Kawah Bromo

Tangga Menuju Kawah Bromo, by Lina Auliani

Untuk melihat kawah Gunung Bromo kita harus menaiki tangga sebanyak
250 buah. Trek ini landai sehingga anak-anak atau orang tua pun bisa jika dalam kondisi yang fit. Kamu akan melihat pemandangan kawah yang indah di Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut ini. Juga pemandangan pasir kaki gunung yang luar biasa unik. Kawah ini sedang mengeluarkan asap namun masih aman untuk dihirup oleh manusia karena tidak terlalu tebal.

Kawah Bromo yang Mengeluarkan Gas, by Lina Auliani

Berfoto di Pasir Berbisik dan Bersantai Bukit Teletubbies

Berfoto di Atas Kap Mobil dengan Latar Pasir Berbisik, by Lina Auliani

Setelah puas menikmati pemandangan dari atas gunung. Kami
berkumpul untuk menuju destinasi selanjutnya. Kami sudah puas berjalan di pasir yang kami kira itu basir berbisik. Setibanya di tempat yang hening, driver kami memakirkan mobil dan memberitahu kalau ini adalah pasir berbisik. Kami sempat bingung, apa yang akan kita lakukan disini. Ternyata sang driver menawarkan kami untuk berfoto sambil menaiki mobil off-road yang setia mengantar kami.

Pemandangan Hijau di Bukit Telettubies, by Lina Auliani

Tentunya dengan pemandangan Gunung Bromo dan Gunung Batok juga langit biru yang sangat indah. Kemudian driver mengajak kami ke tempat selanjutnya yaitu Bukit Teletubies. Karena tenaga kami sudah habis dengan berjalan dan kegirangan melihat pemandangan yang luar biasa indah, kami hanya duduk-duduk bahkan berbaring di rumput
sambil menikmati bukit.

Itulah pengalaman yang tidak bisa dilupakan setelah aku pulang dari Gunung Bromo. Aku semakin tertantang untuk mendaki gunung dengan berjalan kaki di trek yang lebih menantang. Karena tidak ada yang lebih indah dari melihat pemandangan dari atas gunung.