Kebiasaan Orang Indonesia saat di Angkutan Umum Ini Bikin Gregetan
Indonesia dikenal sebagai negara yang penduduknya ramah oleh masyarakat dunia. Para wisatawan yang datang ke sini pasti tahu bagaimana bagaimana rasanya diperlakukan dengan baik oleh penduduk. Sayangnya, kebaikan dari warga negeri ini kadang suka ternoda oleh kebiasaan buruk orang-orang saat naik kendaraan umum. Bahkan, bule sampai geleng-geleng kepala melihat kejadian ini. Berikut beberapa kebiasaan yang semoga tidak dilakukan lagi oleh banyak orang, termasuk mungkin kita.
1. Pemesanan Kursi di Bus atau Angkutan Umum Lain
Bus umum yang ada di terminal dan tidak menuntut penumpangnya melakukan reservasi tiket terlebih dahulu biasanya bebas memilih tempat duduk. Siapa saja bisa memilih kursi kosong yang tersedia di dalam bus. Kalau kursi sudah penuh baru mereka berdiri dengan harga tiket yang sama. Salah satu kebiasaan yang bikin banyak orang geleng-geleng kepala adalah budaya pemesanan tempat duduk.
2. Merokok Sembarangan dan Tidak Tahu Aturan
Kesadaran untuk tidak merokok masih sangat rendah di kalangan masyarakat. Bagi mereka, urusan merokok itu tidak ada hubungannya dengan orang lain. Padahal, asap yang mereka keluarga bisa mengenai banyak orang yang ada di dalam kendaraan entah itu bus atau angkutan kota lainnya yang tidak memiliki AC.
3. Mengambil Tempat Duduk Tanpa Izin
Saat ini kereta api yang ada di Indonesia sudah bisa dipesan sejak jauh-jauh hari. Bahkan, ada nomor tempat duduknya sendiri. Adanya tempat duduk akan membuat siapa saja tidak berebut dan ketertiban di dalam gerbong bisa dijaga dengan baik. Sayangnya, keinginan mulia dari PT KAI itu tidak bisa terjadi lantaran masih banyak yang melanggar.
4. Tidak Mau Geser Sedikit
Kebiasaan lain yang kerap bikin geram dan geleng-geleng kepala dari perilaku pengguna angkutan umum adalah tidak adanya kesadaran untuk geser waktu duduk. Sering sekali tempat duduk kosong 3, satu dia duduki, satu untuk tas dan satu untuk helm. Kalau bayar untuk 3 orang sih tidak masalah, kalau cuma bayar untuk 1 orang saja, kok sudah diminta geser.
5. Tarif Naik Semaunya dan Ngebut
Ok, poin terakhir kita alihkan ke pemilik jasanya. Beberapa bus ekonomi suka menaikkan tarif semaunya sendiri. Misal tarifnya hanya Rp15.000,00, entah karena sebab apa jadi naik meski tidak sampai puluhan ribu. Kenaikan ini tentu membuat beberapa orang jadi kebingungan. Iya kalau uangnya lebih. Kalau pas-pasan kan kasihan penumpangnya.
Inilah beberapa kebiasaan buruk saat di angkutan umum. Semoga kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan angkutan umum dengan baik bisa meningkatkan ketertiban dan keamanan di jalanan.