Rp130 Juta untuk Temukan Penyelam Singapura yang Hilang di Pulau Komodo

Advertisement

Proses pencarian terhadap Rinta Paul Mukkam, wisatawan asal Singapura yang hilang di perairan Gililawa, Pulau Komodo, masih terus dilakukan oleh kepolisian resor Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Rinta diketahui hilang saat menyelam di perairan Gililawa kamis (13/7). Sejauh ini, pihak kepolisian masih memfokuskan pencarian terhadap korban yang berasal dari Singapura tersebut. Beberapa informasi telah dikumpulkan dari beberapa saksi, namun untuk proses penyelidikan baru bisa dilakukan setelah proses pencarian korban selesai.

Demi melancarkan pencarian ini, seorang kerabat Rinta, Srinesh Balakrishnan, menggalang donasi melalui situs penggalangan dana dan mendapatkan donasi sebesar S$ 125.000 ditambah dengan sebuah helikopter. Donasi yang didapatkan, akan digunakan untuk mengadakan pencarian pribadi untuk mendampingi Basarnas. Bahkan penawaran imbalan sebesar US$ 10.000 telah ditawarkan bagi siapapun yang berhasil menemukan keberadaan Rinta.

Ilustrasi-helikopter Basarnas yang digunakan untuk mendukung proses pencarian
Ilustrasi-helikopter Basarnas yang digunakan untuk mendukung proses pencarian [image source]
Hingga hari keenam ini, sebanyak 25 penyelam dan 21 personel Basarnas telah diturunkan untuk melakukan proses pencarian Rinta. Sekarang, pencarian tengah dilakukan di sekitar Pulau Sangeang dan Pulau Kelapa. Dilansir dari The New Paper (17/07/2017), Kepala Operasi Basarnas Kupang, Supriyanto Ridwan, mengatakan bahwa lima kapal dan satu helikopter telah diturunkan untuk mendukung proses pencarian ini. “Kami sedang melakukan pencarian bawah di lepas pantai Gililawa dan menyisir daerah permukaan. Kami akan mencari selama tujuh hari dan apabila tidak ditemukan tanda-tanda dari korban, pencarian akan diperpanjang,” tambahnya.

Beberapa aset armada laut Basarnas
Beberapa aset armada laut Basarnas [image source]
Keberadaan Rinta terakhir diketahui saat korban menyelam bersama dengan 15 penyelam lainnya saat menyelam di perairan Gililawa. Setelah melakukan penyelaman pertama sedalam lima meter yang didampingi pemandu, semua penyelam kembali ke permukaan termasuk korban. Baru setelah itu, pada penyelaman kedua, korban memberi isyarat tidak ingin didampingi pemandu untuk menyelam. Seusai penyelaman kedua, para penyelam yang lain kembali ke permukaan, tapi tidak dengan korban. Diduga kuat, bahwa korban terseret arus bawah laut di daerah tersebut yang notabene dikenal sangat deras.

Ilustrasi-Penyelam yang sedang menikmati keindahan bawah laut Gililawa
Ilustrasi penyelam yang sedang menikmati keindahan bawah laut Gililawa [image source]
Bahkan saudara laki-laiki dari korban, Roy Mukkam, terbang dari menuju Indonesia untuk turut membantu pencarian bersama Flight Global, tempat korban bekerja. Dilansir dari Today Online, Juru bicara Filght global mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan keluarga korban untuk untuk turut andil dalam proses pencarian.

Advertisement
Tags
Indonesia Nusa Tenggara Timur Pulau Komodo
Share